KEDIRI – Kesulitan air bersih beberapa bulan terakhir dialami warga Desa Sepawon Kecamatan Plosoklaten, diketahui pipa sepanjang 800 meter yang biasa mengalirkan air ke rumah warga, rusak akibat kebakaran pada bulan September.
Hal ini disampaikan Penjabat Bupati Kediri Heru Wahono Santoso, hadir bersama Tenaga Ahli BPBD Jawa Timur Bige Agus Wahyuono, didampingi Kalaksa BPBD Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno, Camat Plosoklaten Subur Widono, dan Kades Sepawon Rahmad Sudrajat, Senin (11/11).
Disampaikan Heru Wahono Santoso, bahwa pihaknya telah menyalurkan air bersih sebanyak 60 kubik atau 60 ribu liter, dilakukan setiap hari sejak pipa tersebut rusak.
“Bantuan air ini menjangkau sekitar 250 kepala keluarga di 8 RT yang terdampak. Bantuan ini akan terus berlanjut sampai perbaikan pipa selesai,” ungkap Heru.
Heru juga menambahkan, untuk memperbaiki pipa yang terbakar, akan digunakan dana Bantuan Provinsi Tunai (BPT) agar aliran air bisa segera dinikmati warga tanpa kendala.
Dalam kesempatan ini, Penjabat Bupati menanggapi keluhan warga terkait jalan rusak di Desa Sepawon. Ia menyampaikan bahwa usulan tersebut sudah diterima dan akan diprioritaskan.
“Pak Kades dan Pak Camat sudah kami minta untuk mengusulkan perbaikan jalan ini agar masuk dalam prioritas pembangunan, dan Insyaallah, anggarannya akan dialokasikan dalam APBD mendatang,” kata Heru.
Ia menambahkan bahwa perbaikan jalan ini sangat penting, tidak hanya bagi warga Desa Sepawon tetapi juga sebagai akses penghubung ke Kecamatan Ngancar.
Kades Sepawon, Rahmad Sudrajat, menjelaskan bahwa warga akan bergotong royong untuk menyelesaikan perbaikan pipa. Masih ada sekitar 200 meter pipa yang perlu dipasang, dan diharapkan selesai segera agar warga dapat menikmati air bersih dari Sumber Gunung Payung.
Rahmad juga menyampaikan keluhan warga mengenai jalan sepanjang 1,8 kilometer yang rusak selama tiga tahun akibat dilalui truk pengangkut pasir. Jalan tersebut penting sebagai akses menuju Kecamatan Ngancar dan diusulkan untuk perbaikan pada tahun 2025.
Bige Agus Wahyuono, Tenaga Ahli BPBD Jawa Timur, menambahkan bahwa pihaknya telah memetakan 24 kabupaten dan kota terdampak kekeringan, dengan empat titik utama di Kediri, termasuk Desa Sepawon, menjadi prioritas. Di Sepawon, kekeringan semakin parah akibat kebakaran pipa air.
“Kami berharap hujan segera turun merata, tetapi kami tetap melanjutkan dropping air di daerah terdampak hingga kondisinya stabil,” tutur Bige.
Seorang warga, Riandi, mengungkapkan bahwa selama kekeringan ini, beberapa warga terpaksa membuat lubang di pipa seperti yang mengarah ke PTPN dan dusun sebelah untuk mendapatkan air. Meski bantuan air dari BPBD hanya datang seminggu sekali, setidaknya cukup untuk memasak, meskipun mereka tetap harus mencari air untuk kebutuhan lainnya.
jurnalis : Faustav Imaniarta Wijaya editor : Nanang Priyo Basuki