KEDIRI – Geliat para pedagang dalam mencari rejeki di Pasar Grosir Ngronggo Kota Kediri, kembali stabil pasca pandemi. Saat jurnalis kediritangguh.co berkunjung kesana, Jumat (19/05) sore. Transaksi jual beli terlihat cukup ramai antara pedagang dan pembeli. Namun, bukan berarti mereka merasa nyaman saat berjualan.
Justru yang kerap terjadi, sejumlah orang mengaku dari koperasi atau lembaga simpan pinjam menawarkan modal namun dengan bunga cukup tinggi. Saat sejumlah pedagang enggan memberikan nomor kontak, setelah ditelusuri akhirnya terjawab menjadi kerisauan para pedagang ini.
“Alhamdullilah pasca lebaran, tidak ada kenaikan harga sayuran. Komoditas sayur seperti wortel dan daun bawang terpantau terkendali. Sayur wortel per kilogram dipatok dengan harga 15.000. Sedangkan komoditas seperti daun bawang dipatok dengan harga 11.000 per kilogram,” ungkap Rudiono, salah satu pedagang ditemui di Pasar Grosir.
Dia pun enggan memberikan nomor kontaknya, karena salah paham mengira dari karyawan koperasi.
Salah satu pedagang lama, Wiji, berjualan jahe, lengkuas, laos dan beberapa bahan masakan lainnya membenarkan. Tidak ada kenaikan harga dan malah jika dirinya kulakan lebih banyak, harganya bisa lebih murah lagi.
“Selama ini tidak ada kendala yang berarti. Saya buka toko mulai jam 1 dini hari hingga magrib,” jelasnya.
Lilis salah satu pedagang bawang, menuturkan jika untuk harga bawang merah dan bawang putih juga cabai cukup stabil. “Terkadang harga naik dan turun secara tiba tiba, namun tidak sering yaa,” jelasnya. Mengaku meneruskan usaha kedua orangtuanya berdagang di Pasar Grosir.
Diantara para pedagang ini terlihat perempuan renta berusia 80 tahun bernama Kholifah. Meski telah lanjut usia, namun tidak menyurutkan semangatnya untuk berdagang di Pasar Grosir. Dia pun justru merasa nyaman berjualan dibanding di tempat sebelumnya di Pasar Setono Betek.
“Dahulu tahun 80an, Pasar Setono Betek menjadi saksi perjuangan saya berdagang. Karena adanya pembangunan, akhirnya menyingkir di Pasar Grosir kalah dengan pedagang berusia muda. Padahal kami telah puluhan tahun berdagang namun mengalami kerumitan mengurus perizinan dikeluarkan pemerintah, dibanding pedagang baru sangat mudah dan cepat,” terang Kholifah.
Lalu bagaimana menjaga kestabilan harga, Fuad selaku koordinator Pasar Grosir di bawah naungan PD Pasar Joyoboyo menjelaskan. “Kestabilan ini karena kerjasama pengelola pasar didukung dinas terkait bertujuan agar harga komoditas sayuran dan buah bisa terkendali. Kerjasama lainnya, menjaga kebersihan dan keamanan. Memang ada segelintir orang berusaha memanfaatkan saat motor parkir sembarangan dan kunci motor tidak dicabut,” terangnya.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki