KEDIRI – Reaksi cepat dilakukan Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi S.I.K atas kejadian pengrusakan tempat ibadah Pura Diva Giri Sakti membuahkan hasil. Hanya butuh kurang dari dua jam, telah mengamankan pelaku. Diketahui bernama Sugito merupakan warga setempat. Uniknya, justru dia mengaku sendiri dihadapan tim khusus bentukan Polres Kediri Kota, jika merusak tempat ibadah dengan menggunakan palu pada Sabtu malam.
Begitu mendapat laporan, ada pengerusakan tempat ibadah berada di Dusun Gunung Butak RT. 04 RW. 06 Desa Bulusari Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri, pada Minggu (24/04) malam. AKBP Wahyudi bersama Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Dodi Purwanto langsung menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan Kades Bulusari, Agus Utomo di Halaman Mapolsek Tarokan.
Awalnya laporan ini disampaikan, I Wayan Sumayasa selaku Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) wilayah Bulusari Kecamatan Tarokan. Saat dirinya bersama pengurus lainnya melakukan pembersihan tembat ibadah untuk dipergunakan acara Kliwonan, digelar Minggu malam. Saat Jumat lalu terlihat semua kondisi normal dan memang tidak setiap hari pura tersebut dijadikan tempat sembahyangan.
‘Baru saja ada pertemuan dihadiri Ketua DPRD, Ketua PHDI, kepala desa dan tokoh masyarakat terkait pengerusakan pura. Hasilnya pelaku Mas Sugito mengakui perbuatannya dan pihak keluarga menyatakan permintaan maaf secara terbuka kepada Umat Hindu. Perlu diketahui Mas Sugito juga Umat Hindu dan dulu orang tuanya yang memberikan lahan untuk dibangun pura tersebut ” terang AKBP Wahyudi.
Orang nomor satu di Polres Kediri Kota juga mengucapkan terima kasih kepada warga Desa Bulusari dan Ketua DPRD telah membantu menyelesaikan masalah ini. “Saya sangat dibantu saudara-saudara kita dari PHDI, pak kades dan Bang Dodi dalam menyelesaikan masalah ini. Selanjutnya pelaku akan kami bantu menjalani pengobatan gangguan kejiwaan hingga sembuh dan pihak pemerintah kabupaten melalui Kesra akan memperbaiki pura yang rusak,” jelas AKBP Wahyudi.
Terkait kejiwaan dibenarkan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Kediri, Murtaji saat dikonfirmasi. “Dia justru melakukan pengakuan pada tadi pagi (Senin, red) yang merusak pura tersebut. Pengakuan seperti dibisiki jika keluarganya akan diserang, semacam halusinasi. Dia merusak dengan palu kecil. Bahwa kejiwaan ini kerap kambuh, bahkan tadi dikabarkan tiba-tiba menempeleng kakak iparnya tanpa ada sebab sebelumnya,” jelas Murtaji Ketua PHDI Kabupaten Kediri. Bahwa Sugito, merupakan bapak dua anak ini merupakan pekerja serabutan dan sering kambuh kejiwaannya.









