KEDIRI – Demi mendukung percepatan penanganan pasien Covid-19, sementara layanan maksimal di bidang medis sangat diharapkan. Menjadikan kalangan DPRD Kota Kediri, meminta Pemerintah Kota Kediri segera fungsikan RS. Kilisuci sebagai Rumah Sakit Tipe C. “Bahwa kami memberikan dukungan karena kesehatan adalah prioritas utama saat ini,” tegas Ashari, .S.E, Wakil Ketua Komisi C.
Usai menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara virtual, dijelaskan Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri, Sunarsiwi Kurnia Ganik Pramana bahwa keberadaan ruangan sangat dibutuhkan. Untuk itu pihaknya meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk segera menyelesaikan proses renovasi pada sejumlah ruangan di RS Kilisuci.
Ditambahkan Pak Raden sapaan akrab Ashari, bahwa saat dibentuk tim pansus, telah memberikan rekomendasi bekas RS Gambiran untuk segera difungsikan menjadi rumah sakit tipe C. “Apakah ini disebut rumah sakit rujukan atau rumah sakit khusus penangganan Covid. Kami berharap segera difungsikan sebagai ruang isolasi bagi masyarakat yang terkena covid tapi tidak dengan gejala yang berat,” tegas Politisi Partai Demokrat ini.
Sebagai Wakil Ketua Tim Pansus RS. Kilisuci, saat itu mendapatkan penjelasan dari Dinas Kesehatan bahwa sarana dan prasarana telah memadai dan proses menunggu ijin operasional. “Terbukti saat ini di RS Gambiran 2 telah penuh hingga di Ruang UGD. Bahkan brankar ambulance milik saya terpaksa ditinggal usai saya sendiri mengantar pasien,” jelasnya.
Namun di sisi lain, minimnya anggaran untuk renovasi rumah sakit hanya sekitar Rp. 250 juta juga membuat pihaknya miris. “Kenapa hanya 250 juta, sementara tahun lalu untuk merehab Ruang Wijaya Kusuma mencapai 1,6 miliar,” imbuhnya.
Menyikapi hal ini, Hadi Wahjono selaku Plt. Kepala PU Kota Kediri membenarkan jika pihaknya tengah ngebut memperbaiki sejumlah ruangan di RS. Kilisuci. “Kami sedang mempersiapkan penunjang sarpras-nya pada ruang pasien, Mulai kamar, kamar mandi, toilet hingga pintu diganti semua. Kami harapkan pada Sabtu besok telah ready,” ucapnya.
Sesuai perintah Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, bukan hanya RS Kilisuci, namun pihaknya juga menyiapkan ruang isolasi pada Gedung BLK dan GNI. “Sementara bisa dipergunakan ruang sisi utara Wijaya Kusuma, Ruang Flamboyan telah siap. Menyusul Ruang Mawar, Bougenville, Sedap Malam dan Dahlia, kami perkirakan Kamis selesai, Jumat dibersihkan dan Sabtu bisa dipakai,” terang Plt Kepala DPU.
Dia pun membenarkan bahwa sumber anggaran menggunakan Bantuan Tak Terduga (BTT) mencapai Rp. 250 juta. “Sebenarnya ini hanya pekerjaan ringan, untuk kembali fungsikan RS Kilisuci menjadi isolasi mandiri bagi OTG,” ucap Hadi Wahjono.
Editor : Nanang Priyo Basuki