KEDIRI – Menindaklanjuti keresahan warga, petani penggarap sawah dan keluarga besar Ponpes Al Mahrusiyah berada di Kelurahan Ngampel Kecamatan Mojoroto. Langsung direspon Kapolsekta Mojoroto Kompol Muhklason dengan menerjunkan anggotanya.
Setelah mendatangi lokasi gudang berada tak jauh dari bangunan pondok pesantren. Kemudian diketahui pemiliknya bernama Supriyadi warga Desa Manyaran Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. Secara khusus KH. Reza Ahmad Zahid selaku pengasuh pondok pesantren, menyampaikan ucapan terima kasih atas penyelesaian masalah ini.
“Semoga permasalahan ini segera selesai dengan saling memberi manfaat dan kemaslahatan antar sesama,” ungkap sosok ulama kharismatik akrab disapa Gus Reza.
Sikap Tegas Polsekta Mojoroto
![](https://kediritangguh.co/wp-content/uploads/2024/04/15-sampah-1.jpeg)
Diberitakan sebelumnya, bahwa keberadaan bangunan gudang terbuat dari seng ini diduga untuk menyimpan tulang belulang sapi usai disembelih.
Ahmad Syahroni selaku kepala keamanan pondok menyampaikan, bahwa selain bau busuk menyengat juga berdampak munculnya lalat. Kejadian ini juga disayangkan Heri Nurdianto selaku Ketua LPMK Ngampel. Bahwa keberadaan gudang ini diduga tidak berijin dan tidak melakukan pemberitahuan ke pihak Ketua RT.
“Baru seminggu dibangun dan ternyata di dalamnya berisi karung berisi tulang. Baunya tidak sedap dan setelah kami konfirmasi ke kelurahan dan Ketua RT, ternyata tidak ada pemberitahuan ataupun ijin,” terangnya, Senin (15/04).
Terkait proses penyelesaian masalah ini, disampaikan Kompol Muhklason telah membawa pemilik gudang ke Mapolsek Mojoroto untuk dimintai keterangan.
“Telah kami bawa ke Mapolsekta, selanjutnya saya perintahkan harus dibersihkan dan besok akan kembali dihadirkan membuat surat pernyataan bersama di Kantor Kelurahan Ngampel,” tegas Kapolsekta Mojoroto.
editor : Nanang Priyo Basuki