KEDIRI – Harga beras yang terus meroket, menjadikan dasar Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar operasi pasar beras murah. Acara digelar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) bertempat di Halaman Kantor Kecamatan Wates, Kamis (07/09). Sebanyak delapan ton beras langsung habis, karena antusias warga sangat tinggi
Dipilihnya lokasi di kantor kecamatan, karena wilayah Wates membawahi 18 desa. Beras seberat 5kg dijual dengan harga Rp. 52 ribu. “Ada banyak masyarakat yang membeli beras, namun kami membatasi masyarakat membeli dengan maksimal pembelian dua pack,” ucap Arbai, selaku Ketua Bidang Penyedia dan Distribusi Bahan Pokok pada DKPP.
Tujuan pembatasan ini, diantaranya antisipasi dan mengontrol agar masyarakat tidak menjual kembali berat tersebut. Pihak Bulog Kediri melalui Estu selaku wakil kepala cabang menyampaikan, bahwa pihaknya tengah menyiapkan 8 ton beras untuk setiap kali digelar operasi pasar.
“Kami menyediakan 8 ton beras dan ini sudah ada jadwalnya. Untuk wilayah yang akan dilalui tergantung dari pemdanya nanti gimana mintanya,” jelasnya.
Namun sebenarnya stok beras di tahun 2023 terkendali dan aman. Estu berharap masyarakat tidak panic buying, terkait naiknya harga beras yang naik disebabkan cuaca tidak mendukung.
Bahwa sebenarnya, kebutuhan warga Kabupaten Kediri atas besar di kisaran 10 ribu ton beras untuk 1,6 juta penduduk. “Sebenarnya stok beras telah tercukupi, operasi pasar ini merupakan salah satu kebijakan untuk mengontrol inflasi terutama pada komoditas beras.
Hindun, warga Desa Wates menyambut gembira atas operasi pasar ini. “Selama ini saya membeli beras di pasar dengan harga 13 ribu perkilo untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Saya langsung beli 10 kg,” ucapnya.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki