KEDIRI – Bertempat di Halaman MTSN 9 Kediri, tepatnya di Desa Wonorejo Kecamatan Wates. Bakal didirikan gedung laboratorium dan perpustakaan untuk menunjang kebutuhan siswa dalam mendapatan ilmu dan wawasan. Yang menarik, peletakan batu pertama, Senin (26/02) oleh ulama kharismatik, KH. Dauglas Toha Yahya akrab disapa Gus Lik.
Acara dihadiri tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan Kantor Kemenag dan para wali murid. Gus Lik didampingi Ahmad Faiz Kepala Kemenag Kabupaten Kediri dan Sunarto selaku Kepala MTSN 9 saat menyampaikan sambutan.
Pada intinya, keberadaan gedung baru nanti mampu membawa manfaat dunia dan akhirat.
“Hari ini kita berada di suatu masa atau keadaan. Dimana segala sesuatu fasilitasnya sudah maju. Jika berbicara tentang pendidikan sudah ada kecerdasan buatan. Itu yang akan membuat berat untuk agama. Yang penting saya menghimbau semuanya baik dari guru-guru bekerja sebaiknya,” ungkapnya.
Gus Lik : Guru adalah Orang Tua Mulia
Gus Lik pun berharap semua sekolah, kehadiran para guru tidak hanya sekedar memberikan materi namun juga membangun komunikasi. “Kurangnya komunikasi dengan orang tua wali murid seringkali terjadi crash (salah paham, red). Alat rohaniyah bagi anak berada di sekolah, kedua di rumah dan ketiga lingkungan yang aman. Bila semua tercukupi, maka murid bisa menjadi insan yang berilmu,” ungkapnya.
Beliau pun menggambarkan guru merupakan orang tua yang mulia. “Bahwa orang tua kita ada tiga, orang yang melahirkan kita, yang kedua mertua, yang ketiga orang yang mengajar kepada kita,” jelasnya.
Sebelum menutup sambutan, beliau pun berpesan kepada siswa beragama Islam untuk selalu belajar salat dan menutup auratnya. Bahwa bagi siswa, tegas Gus Lik, menuntut ilmu merupakan kewajiban.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki