KEDIRI – LSM Saroja terpaksa menghentikan dumpk truk warna putih ber-plat merah nopol AG 8015 AP melintas di Jalan Raya Bong Cino Kelurahan Pojok pada Sabtu (14/05). Permasalahannya membawa angkutan yang berbau cukup menyengat. Setelah dicek rupanya berisi kotoran sisa pemotongan hewan dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemerintah Kota Kediri. Sebelumnya warga telah mengadu ke Kasi Trantib Kelurahan Pojok, Muhaimin sebelum lalu namun terkesan diabaikan.
Selanjutnya truk tersebut diminta putar balik, selanjutnya massa mendatangi lokasi tempat pembuangan limbah berada di Halaman Rumah Makan Bukit Bintang. Dihadapan Erita Dewi, selaku pemilik lahan yang juga Ketua Komisi B DPRD Kota Kediri, Supriyo mewakili LSM dan warga setempat mempertanyakaan keberadaan limbah tersebut.
“Tadi didapat penjelasan dari Ibu Erita Dewi, bahwa itu untuk usaha suaminya yaitu tanaman porang. Lalu kita uber, jika memang suami sah, kami minta bukti buku nikah. Namun yang utama, terkait dampak bau dan apalagi kini marak Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Ini sudah sebulan lebih, malah pengadukan dari penggelola RPH, malah sudah tiga bulan,” terangnya.
Datangi Tempat Limbah RM Bukit Bintang
![](https://kediritangguh.co/wp-content/uploads/2022/05/14-limbah-1.jpeg)
Pernyataan ini dibenarkan Solihin, warga setempat yang setiap hari membuka warung makan. “Setiap hari lewat pasti kemudian muncul bau tidak sedap dan lama hilangnya. Tidak ditutupi angkutannya dan kami juga kuatir jika berdampak pada lingkungan dan keluarga kami,” ucapnya saat dikonfirmasi.
Sementara Hariyanto selaku Kepala UPTD RPH membenarkan bahwa pengiriman limbah kotoran ini atas permintaan Erita Dewi. “Alasanya untuk usaha porang, makanya telah tiga bulan ini kami setiap hari melakukan pengiriman. Bila kemudian ada keluhan dari warga, akan kami hentikan,” jelasnya.
Perlu diketahui, keberadaan RPH selalu tidak lepas dari masalah. Limbah kotoran dibuang ke sungai dan selama ini warga tidak menerima kompensasi, juga belum terselesaikan hingga saat ini. “Kami akan sampaikan kepada pimpinan,” ucap Hariyanto saat dikonfirmasi.