KEDIRI – Saat ini, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika tengah merancang sebuah aplikasi dashboard berbasis website yang akan digunakan untuk memonitoring penanganan stunting di Kota Kediri. Sebagai langkah awal dalam membuat aplikasi ini, hari ini (18/8), Diskominfo bersama OPD terkait.
yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Dinas Sosial dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) duduk bersama. Membahas pengembangan aplikasi berdasarkan indikator Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN-PASTI) yang telah ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat.
Rapat koordinasi yang digelar di Ruang Joyoboyo tersebut dibuka secara langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Kediri, Bagus Alit. Saat membuka rakor, Bagus mengatakan bahwa aplikasi dashboard penanganan stunting mulai dari hulu sampai hilir adalah keputusan bersama, antara OPD, Sekda dan Walikota Kediri.
“Dalam melakukan penangan stunting, apa yang kita lakukan dan kerjakan perlu untuk dimonitoring. Untuk bisa memonitor perlu adanya data dari masing-masing dinas terkait, yang nantinya akan disatukan dalam sebuah aplikasi yang akan dibangun oleh Diskominfo,”jelasnya.
Lebih lanjut Bagus menjelaskan bahwa dalam merancang dan membuat aplikasi ini, memerlukan data-data yang detail dan selalu up to date dari masing-masing dinas terkait, baik itu dari Dinkes, Dinsos ataupun DP3AP2KB.
“Untuk bisa mewujudkan aplikasi ini, kita tidak bisa lagi bekerja secara individual, setiap OPD harus memberikan data yang sebenar-sebenarnya, mendetail dan cepat agar aplikasi ini dapat segera dibangun oleh Diskominfo dan bisa segera digunakan pemangku jabatan yaitu Walikota Kediri dalam membuat kebijakan,”jelasnya lagi.
Untuk itu, Bagus berharap agar seluruh OPD yang dihadir pada rakor tersebut dapat berkolaborasi dan bekerjasama dengan baik agar aplikasi dashboard yang akan dirancang tersebut dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan Pemkot Kediri, Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat.
“Saya akan mengawal perancangan dan pembuatan aplikasi ini sampai selesai. Maka dari itu, saya berharap pengumpulan data bisa terselesaikan dengan cepat dan Diskominfo bisa segera menyediakan aplikasi yang bisa menampilkan data-data dashboard untuk intervensi spesifik maupun sensitive yang tersaji secara real time,”pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Kediri Apip Permana diwaktu yang berbeda mengatakan bahwa aplikasi dashboard yang sedang dirancang Diskominfo akan disesuaikan dengan kebutuhan indikator RAN-PASTI dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat guna memonitoring penanganan stunting di setiap daerah. Dijelaskan oleh Apip bahwa terdapat 20 indikator yang telah ditentukan, dimana 9 indikator dari intervensi spesifik atau penyebab langsung dan 11 indikator intervensi sensitive atau penyebab tidak langsung.
“Data dari semua indikator tersebut akan kita kumpulkan dari Dinkes, Dinsos dan DP3AP2KB yang hari ini mengikuti rakor. Dengan rakor ini, kami berharap OPD terkait dapat segera memberikan data yang kami butuhkan dengan tepat, cepat dan reel time,”ujarnya.
Apip juga mengatakan bahwa dengan dibuatkan aplikasi ini, nantinya Walikota Kediri dapat membuat kebijakan-kebijakan terkait penanganan stunting di Kota Kediri dengan data terpadu yang terdapat pada satu portal, yaitu aplikasi dashboard ini.
“Saat ini untuk mendapatkan data dari 20 indikator RAN-PASTI dan membuat kebijakan, Walikota Kediri harus melihat dari berbagai aplikasi baik itu aplikasi dari Pemprov atau Pemerintah Pusat. Setelah adanya aplikasi ini, nantinya akan semakin memudahkan Walikota Kediri dalam memantau dan membuat kebijakan terkait penanganan stunting di Kota Kediri,”ujarnya.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri