KEDIRI – Pagi itu, Kamis (19/6), langit tampak lebih biru dari biasanya. Di halaman SMP Negeri 1 Kediri, atmosfer penuh emosi mengalun—antara haru yang menggetarkan dan kebahagiaan yang membuncah. Hari itu, pengumuman hasil Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jalur karakteristik resmi diumumkan. Sekolah unggulan ini, yang saban tahun menjadi rebutan ribuan calon siswa, kembali menyapa generasi baru dengan tangan terbuka.
Sebelum jalur ini, Dinas Pendidikan Kota Kediri telah membuka beberapa opsi seleksi jalur Afirmasi dan Mutasi telah lebih dulu dijalankan. Jalur Prestasi kini menyusul dengan antusiasme luar biasa. Tak berhenti di situ, pintu harapan masih terbuka lewat Jalur Domisili, yang terbagi menjadi dua: Domisili Khusus (pendaftaran 23–24 Juni, pengumuman 26 Juni) dan Domisili Umum (pendaftaran 3–4 Juli, pengumuman 7 Juli).
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, HM. Anang Kurniawan, animo pendaftaran tahun ini meningkat drastis, dipicu oleh penghapusan sistem zonasi. Beliau mengajak siswa yang belum beruntung untuk tidak menyerah, karena jalur domisili masih menjadi kesempatan emas untuk melangkah lebih jauh.
“Kami berharap yang sudah dinyatakan lolos segera melakukan daftar ulang sesuai jadwal. Jika terlambat, itu bukan tanggung jawab panitia,” tegas Anang.
Di antara ribuan harapan, SMPN 1 Kediri mencatat lebih dari 400 calon siswa mendaftar lewat jalur prestasi. Setiap dari mereka membawa bukti perjuangan: piagam, sertifikat, dan nilai rapor yang menjadi cermin ketekunan. Maka tak heran, ketika pengumuman resmi dirilis, tawa dan tangis bahagia pun tumpah ruah di pelataran sekolah yang berlokasi di Jalan Diponegoro ini.
Namun Anang menegaskan, kualitas bukan milik satu sekolah saja. “Baik negeri maupun swasta, semua memiliki potensi. Kami terus dorong pemerataan kualitas pengajar di semua jenjang dan lembaga pendidikan,” jelasnya.
Di sela antrean daftar ulang, tampak wajah-wajah bersinar penuh syukur. Riyati, ibu dari Jessica lulusan SDN Burengan 1 nyaris tak mampu menyembunyikan rasa harunya.
“Alhamdulillah, sungguh luar biasa. Anakku bisa menggapai impian. Saya sebagai ibu hanya bisa mendukung, dan terima kasih pada ayahnya yang selalu berjuang demi anak-anak,” katanya, matanya berkaca-kaca.
Sementara itu, Hesti, ibu dari siswa SD Sukorejo, juga membagikan kebahagiaannya. Putrinya, yang berbakat dalam seni biola, nyanyian, dan tahfiz, diterima di jalur karakteristik sesuai potensi terbaiknya.
“Syukur yang tak terhingga. Anak kami diterima di sekolah pilihannya. Kami sebagai orang tua hanya bisa mendukung dan mendoakan,” tutur Hesti, tersenyum haru.
Jalur karakteristik ini memang istimewa. Dirancang secara mandiri oleh tiap sekolah, jalur ini menjadi jembatan bagi siswa yang memiliki bakat spesifik, baik akademik maupun non-akademik. Nilai rapor, piagam prestasi, dan karakter siswa menjadi bahan penilaian yang holistik.
SMPN 1 Kediri tak hanya unggul di bidang akademik, tapi juga dikenal karena mampu menggali potensi siswa secara personal. Pendekatan seleksi yang humanis dan progresif membuatnya selalu menjadi magnet bagi siswa dan orang tua.
“Semoga mereka tumbuh menjadi generasi emas, berilmu tinggi, berakhlak mulia, dan membawa harum nama bangsa,” tutup Riyati, penuh harapan.
Di tengah senyuman dan pelukan hangat, kisah baru pun dimulai. Di sinilah tempat impian kecil bersemi, di bawah naungan ilmu dan cinta yang tak pernah berhenti tumbuh.
jurnalis : Kintan Kinari Astuti