KEDIRI — Acara Cooking Class digelar disalah satu hotel di Kota Kediri, pada Sabtu (9/11). Acara ini merupakan bagian bentuk kampanye digelar Hanindito Himawan Pramana, calon Bupati Kediri. Ratusan pelaku UMKM, terutama pedagang mangga podang, tampak antusias mengikuti pelatihan ini.
Mereka diberi pengalaman baru dalam mengolah mangga podang menjadi kudapan modern seperti Mango Crumble.
Mas Dhito sapaan akrab Hanindito Himawan Pramana menjelaskan, bahwa acara ini bertujuan untuk melatih perwakilan dari 26 kecamatan di Kediri. Dengan tiap kecamatan masing – masing diwakili oleh maksimal 4 peserta.
“Kami ingin Mangga Podang tidak hanya dijual segar, tapi juga diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti Mango Crumble,” ungkapnya.
Meski belum semua peserta mencapai hasil sempurna, Bupati Petahana menyebut, adalah proses belajar yang memerlukan waktu. Dia juga menekankan tujuan utamanya untuk memberdayakan para ibu agar lebih mandiri secara ekonomi.
Jika pelatihan ini berhasil, ia membuka peluang bantuan alat dan modal agar Mango Crumble dapat dikembangkan lebih lanjut. “Kami berharap UMKM di Kediri bisa menghadirkan produk inovatif yang berdaya saing,” tambahnya.
Selain Mango Crumble, Hanindito mencoba jus nanas alami dari Plosoklaten yang sedang dalam proses izin BPOM.
“Produk ini punya potensi ekspor, semoga UMKM kita terus maju,” tuturnya.
Rina, warga Desa Semen turut sebagai peserta, berbagi keseruannya dalam membuat Mango Crumble. Menurutnya, kelezatan Mango Crumble terletak pada isian Mangga Podang yang ditumis dengan tepung maizena dan gula hingga kering.
“Isiannya masih berbentuk potongan mangga, jadi teksturnya tetap terasa. Sedangkan crumble-nya dari tepung terigu dan margarin yang dimasak hingga kuning keemasan,” jelasnya.
Rina juga melihat potensi ekonomi besar dari produk ini. “Dibanding menjual mangga segar seharga kurang dari Rp10 ribu per kilogram, Mango Crumble bisa meningkatkan nilai jualnya,” ujarnya.
Dengan bahan premium, Mango Crumble bisa dijual hingga Rp35 ribu per porsi dan untuk bahan yang rendah bisa dijual hingga harga Rp15 ribu, yang pastinya menguntungkan para pelaku UMKM.
jurnalis : Faustav Imaniarta Wijaya editor : Nanang Priyo Basuki