KEDIRI – Laga kandang perdana Persik Kediri menjamu Bali United, terlihat beberapa titik lemah dalam tim tuan rumah. Duet lini belakang Persik Hamra Hehanusa dan Brendon Lucas terlihat belum padu. Sementara lini depan andalkan Majed Osman dan Ramiro Fergonzi juga belum menampilkan performa terbaiknya. Satu-satunya gol balasan Persik justru datang dari pemain lini tengah, Bayu Otto.
Pertandingan dimulai dengan Persik yang langsung berinisiatif menyerang sejak menit pertama. Serangan-serangan mereka banyak digerakkan oleh Ze Valente dan Majed Osman. Namun di sepertiga akhir lapangan, serangan-serangan tersebut masih belum efektif.
Alih-alih membuka keunggulan, Persik justru harus kebobolan lebih dulu. Kesalahan fatal Brendon Lucas dalam melakukan passing berhasil dimanfaatkan oleh pemain Bali United, Mitsuru Maruoka, yang langsung melepaskan tembakan dari luar kotak penalti dan menjebol gawang Persik yang dikawal oleh Leonardo Navachio pada menit ke-18.
Setelah kebobolan, permainan Persik semakin sulit berkembang. Hingga babak pertama berakhir, skor tetap 1-0 untuk keunggulan Bali United.
Memasuki babak kedua, Persik semakin tertekan setelah Bali United kembali mencetak gol melalui serangan balik yang dieksekusi dengan baik oleh Privat Mbarga di menit ke-50. Persik mencoba bangkit dengan melakukan beberapa pergantian pemain, termasuk memasukkan Ezra Wallian dan Supriadi.
Namun, Bali United justru berhasil memperbesar keunggulan melalui gol kedua Privat Mbarga di menit ke-69, yang menjadikannya mencetak dua gol dalam pertandingan ini.
Harapan Persik untuk mengejar ketertinggalan sedikit terbuka ketika Bayu Otto mencetak gol di menit ke-74, memanfaatkan umpan dari Ze Valente. Namun, meski terus berusaha hingga akhir pertandingan, Persik tidak mampu menambah gol lagi. Bali United berhasil mempertahankan keunggulan dan pertandingan pun berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan tim tamu.
Secara keseluruhan, Bali United tampil efektif dengan strategi serangan balik, sementara Persik Kediri harus mengevaluasi performa lini belakang dan depan mereka yang masih belum maksimal.
Jurnalis : Sigit Cahya Setyawan Editor : Nanang Priyo Basuki