KEDIRI — Dalam rangka memperkuat nilai-nilai inti ASN yang dikenal dengan BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), Pemerintah Kota Kediri melalui BKPSDM menggelar sosialisasi khusus, Selasa (24/6), di Ruang BKPSDM. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk ASN yang bersih dari korupsi, bebas narkoba, dan menjunjung tinggi etika dalam pelayanan publik.
Sosialisasi yang mengusung tema “Mewujudkan ASN Kota Kediri Beretika, Bersih tanpa Korupsi, dan Sehat tanpa Narkoba” ini dihadiri oleh perwakilan seluruh OPD dan kelurahan se-Kota Kediri. Narasumber dari BNN Kota Kediri dan Inspektorat Kota Kediri dihadirkan untuk membagikan wawasan mendalam seputar bahaya korupsi, penyalahgunaan narkoba, serta pentingnya etika profesi.
Kepala BKPSDM Kota Kediri, Un Achmad Nurdin, dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan langsung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Beberapa waktu lalu, saya bersama Ibu Wali Kota menghadiri undangan KPK di Jakarta. Salah satu amanatnya adalah rutin menggelar sosialisasi anti korupsi di daerah,” jelas Nurdin.
Ia mengingatkan bahwa korupsi, narkoba, dan nepotisme adalah tiga pelanggaran berat yang tak bisa ditoleransi oleh ASN, bahkan bisa berujung pada pemecatan tidak hormat.
“Hari ini kita semua belajar untuk tidak terjerumus ke dalam tiga dosa besar ASN. Sosialisasi ini bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari upaya preventif agar kita semua tetap berada di jalur integritas,” tegasnya.
Dalam pemaparannya, Dodik Wahyudianto, Penyuluh Anti Korupsi dari Inspektorat, menjelaskan bahwa kode etik ASN adalah landasan moral dalam menjalankan tugas negara. Ia menyoroti bentuk pelanggaran seperti gratifikasi, konflik kepentingan, penyalahgunaan wewenang, dan perilaku tidak netral.
“ASN harus memegang teguh nilai dasar dan prinsip etika. Dengan menjaga integritas, kita menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNN Kota Kediri, Yudha Wirawan, menegaskan bahaya laten narkoba yang mengancam siapa saja, termasuk ASN. Ia memaparkan gejala fisik dan psikis pengguna narkoba serta pentingnya rehabilitasi dini.
“Jangan tunggu parah. Jika mengenali tanda-tanda penyalahgunaan di sekitar Anda, segera bawa ke BNN. Kami siap membantu dengan rehabilitasi medis maupun sosial,” ungkap Yudha.
Yudha juga mengajak semua elemen, dari pemerintah daerah hingga masyarakat, untuk bersatu memerangi penyalahgunaan narkoba.
“BNN tidak bisa bekerja sendiri. Mari kita jaga rumah, lingkungan kerja, dan komunitas kita bersama-sama,” pungkasnya.
Dengan sosialisasi ini, Pemerintah Kota Kediri menunjukkan komitmen serius dalam membentuk ASN yang berintegritas tinggi, profesional, dan berjiwa pelayanan. Langkah ini diyakini akan membawa pelayanan publik di Kota Kediri semakin transparan, bersih, dan terpercaya. (*)