KEDIRI – Polemik sampah menjadi permasalahan yang harus terus ditangani secara berkelanjutan. Sebagai salah satu upaya, Pemerintah Kota Kediri berkolaborasi dengan Universitas Nusantara PGRI Kediri meluncurkan Web Project Simposko, Selasa (15/8).
Simposko atau akronim dari Sistem Manajemen Pengolahan Sampah Sukorame merupakan bagian dari Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himaprodi Manajemen Universitas Nusantara PGRI Kediri tahun 2023.
Sebagai pengampu wilayah yang digunakan lokus penelitian, Lurah Sukorame Vitasari menyambut positif inovasi yang diprakarsai oleh UNP Kediri. Vita menambahkan, selama ini di Kelurahan Sukorame memiliki satu bank sampah yang telah memiliki badan hukum.
Namun saat ini Kelurahan Sukorame juga sedang merintis bank sampah baru. Dengan adanya website tersebut, menurut Vita dapat menjadi wadah dan akan sangat memudahkan pegiat bank sampah untuk memasarkan hasil produknya.
“Sekarang sudah zamannya TI dan alhamdulillah di Kelurahan Sukorame banyak yang sudah melek TI. Selain itu bank sampah di Sukorame alhamdulillah tahun 2022 juga sudah berbadan hukum dan tahun 2024 nanti InshaAllah kita usulkan juga untuk mendapatkan bantuan Koperasi RW. Untuk pemasaran produk bank sampah selama ini juga masih bingung akan dipasarkan kemana sehingga dengan website ini memudahkan mereka memasarkan produknya,” ujarnya.
Lebih lanjut Lurah Sukorame mengatakan pengembangan website ini mengedepankan edukasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam memilih sampah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
“Sesuai amanat Bapak Walikota Kediri, sampah bisa mendatangkan berkah jika diolah dan bisa mendatangkan nilai ekonomis yang tinggi sehingga harapannya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kelurahan Sukorame,“ jelasnya.
Sementara itu, Restin Meilina selaku dosen pembimbing tim PPK menjelaskan latar belakang terpilihnya bank sampah di Kelurahan Sukorame karena memiliki komitmen yang bagus dalam mengatasi sampah. Restin menambahkan untuk mensukseskan program ini ke depan akan dilakukan pendampingan secara intensif, menindaklanjuti masukan dari dinas terkait serta memperbaiki sistem.
“Kita juga dibantu oleh Dinas Kominfo untuk mengkoreksi dan menyempurnakan sistemnya. Setelah selesai sosialisasi ini baru kita optimalkan sistemnya. Ini akan terus berjalan dan akan kita sempurnakan, menggelar pelatihan, packaging, penjualan di marketplace agar menarik,” imbuhnya.
Ada tiga fitur yang disuguhkan dalam sistem yakni fitur edukasi sampah, kinerja bank sampah, marketplace atau katalog produk hasil daur ulang sampah. Program ini dijelaskan Restin direncanakan akan berjalan hingga lima bulan ke depan dan akan mulai dipromosikan bulan November.
“Kita adakan pelatihan untuk pengurus bank sampah untuk optimalisasi tentang pemilahan sampah sampai pada pembuatan daur ulang sampah yang bernilai ekonomis. Jadi selain mengatasi sampah juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Kita lakukan juga promosi agar web ini bisa diakses tidak hanya untuk warga Sukorame tapi untuk warga Kota Kediri,” pungkasnya.
Kegiatan yang bertema rumah sampah digital sistem manajemen pengolahan sampah sukorame tersebut dihadiri perwakilan Dinas Kominfo, DLHKP, Lurah Sukorame, Ketua RT/RW, pengelola bank sampah serta perwakilan sekolah di wilayah Sukorame.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri