KEDIRI – Sejumlah siswa terlihat fokus di depan mesin Computer Numerical Control (CNC), merupakan mesin memproduksi suku cadang (spare part) dengan tingkat akurasi tinggi, terhubung dengan perangkat lunak komputer. Sementara lainnya, terlihat mendesign sebuah suku cadang kemudian diketahui Hand Grips. Merupakan salah satu aksesoris pada senapan angin terbuat dari bahan alumunium
Pemandangan ini bisa disaksikan di laboratorium produksi SMK Canda Bhirawa Pare berada di Jalan Panglima Besar Sudirman Kelurahan Pare Kabupaten Kediri. “Sesuai arahan Bu Chiha (Eriani Annisa Hanindhito, red), selaku ketua dewan pembina. Agar mencetak generasi muda unggul, memiliki ketrampilan dan berjiwa wirausaha,” ungkap Moh. Fadoli, Kepala SMK Canda Bhirawa saat dikonfirmasi Selasa (29/11).
Lalu apakah tengah diproduksi para siswa ini? Dijelaskan Fadoli, bahwa saat ini pihaknya tengah bekerjasama dengan salah satu pengrajin senapan angin berada di wilayah Pare. “Bahwa Kota Pare dikenal sebagai sentra industri pengrajin senapan angin, berdasarkan data terdapat kurang lebih 120 pengrajin senapan angin. Saat ini kami tengah membuat pesanan Hand Grip, selanjutnya masih ada 5 jenis spare part lainnya akan segera kami kerjakan,” jelasnya.
Sekolah Pusat Keunggulan

Namun karena kendala peralatan mesin CNC hanya satu unit, maka kemampuan maksimal tidak lebih hanya 10 unit setiap harinya. “Mesin ini mampu mencetak segala bentuk spare part sesuai keinginan kita. Kendala kami, yayasan hanya memiliki satu mesin meski banyak tawaran kerjasama ke sekolah kami. Termasuk pesanan pagar baja bermotif dan semua dikerjakan oleh para siswa kami,” ungkapnya.
Rupanya karya spare part siswa SMK Canda Bhirawa ini cukup menarik perhatian pengunjung saat digelar Pameran Expo dan Expose SMK Pusat Keunggulan se-Jawa Timur di Surabaya. “Kami tidak memproduksi senapan angin, namun kami mampu membuat spare part-nya dengan harga lebih terjangkau dan berkualitas. Selama ini para pengrajin di Pare, harus memesan dulu spare part di luar kota,” ucap Fadoli.
Atas sejumlah karya telah ditorehkan, SMK Canda Bhirawa kini termasuk salah satu Sekolah Pusat Keunggulan (PK) yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan. “Ini merupakan program mensukseskan pemerintah bangkitkan UMKM pasca pandemi. Sesuai amanah disampaikan Mas Bupati Kediri, kami berusaha menjalankan sesuai sarana dan kemampuan dimiliki SMK,” terangnya.
Demi mewujudkan jiwa kewirausahaan, jelas Fadoli, SMK Canda Bhirawa menerapkan Pembelajaran Teaching Factory (TEFA). Model pembelajaran berbasis produksi atau jasa ini, mengacu standar dan prosedur yang berlaku di industry. “Saat ini kami terapkan pembelajaran berbasis industri produk dan jasa. Dimana terjadi sinergi sekolah dengan pelaku UMKM lokal. Harapan kami, setelah siswa lulus memiliki bekal mampu menjadi entrepreneur,” jelasnya.
Editor : Nanang Priyo BasukiBagikan Berita :









