KEDIRI – Sebanyak 29 jamaah umrah yang menggunakan jasa, Indonesia Haji Training Center (IHTC) mengalami kegagalan keberangkatan. Terkait aduan disampaikan Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia Jawa Timur, diketahui merupakan lembaga pelatihan dan pendampingan jamaah, beralamatkan di Desa Selotopeng Kecamatan Banyakan.
Sesuai isi surat dilayangkan kepada Kepala Kemenag Kabupaten, pihak Rekan meminta klarifikasi terkait masalah ini. Mereka menuntut pihak perijinan, untuk melakukan evaluasi hingga pencabutan izin usaha IHTC terkait dugaan pelayanan yang kurang maksimal.
“Kami telah melayangkan surat kepada Kepala Kemenag, untuk meminta klarifikasi,’ terang Bagus Romadhon, Ketua Rekan Indonesia Jatim, dikonfirmasi Selasa (25/02)
Pembatalan Visa
Terkait permasalahan ini melalui Direktur IHTC, Yanti Veronika didapat penjelasan. bahwa kegagalan keberangkatan jamaah disebabkan oleh pembatalan visa oleh pihak Pemerintah Arab Saudi.
Padahal menurutnya, segala persiapan keberangkatan sudah dilakukan dengan membeli tiket sejak 6 Februari untuk jadwal perjalanan 20 Februari.
“Visa jamaah dicancel dari Arab, padahal mereka sudah dalam perjalanan ke Subang dan sebagian sudah berada di Jakarta. Kami bertanggung jawab dengan membiayai akomodasi mereka selama di Jakarta, termasuk penginapan dan konsumsi. Tidak ada penelantaran,” ujarnya.
Duga Persaingan Usaha
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan opsi kepada para jamaah, mulai dari refund hingga tetap berangkat dengan menunggu proses lanjutan. Namun, untuk opsi keberangkatan ulang, ia menegaskan belum bisa memastikan jadwalnya.
Dibalik aduan diterima Rekan Indonesia, Agus BA Fadhil selaku pembimbing jamaah merupakan suami dari Yanti menduga ada faktor lain di balik polemik ini.
“Ada dugaan persaingan usaha, ada juga unsur yang tidak suka dengan saya. Bahkan, saya mencurigai ada pihak yang menyusup dan memprovokasi situasi ini,” katanya.
Dirinya menambahkan jika pihaknya telah ratusan kali melakukan pendampingan namun baru kali ini terjadi kendala pembatalan visa hingga kasusnya ramai jadi sorotan publik.
“Kami siap menjelaskan atau klarifikasi. Jika memang terbukti kami menyalahi aturan hukum kami siap menutup IHTC,” terangnya.
jurnalis : Sigit Cahya Setyawan