KEDIRI – Jelang mudik Idul Fitri, capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Kediri berhasil menjadi yang tertinggi di Jawa Timur. dr Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri menyebut berdasarkan hasil capaian vaksinasi dosis II, Kota Kediri menjadi yang tertinggi se-Jawa Timur. “Secara umum capaian vaksinasi dosis I sebanyak 140,65%, dosis II sebanyak 128,16% dan dosis III sebanyak 22,72% per tanggal 14 April,” papar dr. Fauzan, Jumat (15/04) kemarin.
Angka tersebut diketahui telah jauh melampaui target vaksinasi yang ditetapkan Pemerintah Pusat yakni 60 persen. Percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi nasional terus dilakukan sebagai salah satu strategi kunci untuk menekan Covid-19 di Indonesia. Selain kabar cakupan vaksinasi yang sudah mencapai level tinggi, diketahui saat ini sudah tidak ada pasien rumah sakit di Kota Kediri.
Dinkes Kota Kediri merilis data capaian vaksinasi di Kota Kediri per tanggal 14 April 2022 berdasarkan Faskes, sebagai berikut ini. Vaksin anak dosis I sebanyak 111,58%, dosis II sebanyak 97,99%. Vaksin remaja dosis I sebanyak 196,3%, dosis II sebanyak 194,56%, dan dosis III sebanyak 3,92%. Vaksin lansia dosis I sebanyak 70,18%, dosis II sebanyak 63,65% dan dosis III sebanyak 17,45%.
Vaksin pelayan publik dosis I sebanyak 189,49%, dosis II sebanyak 176,25% serta dosis III sebanyak 34,81%. Selanjutnya, vaksin masyarakat umum dosis I sebanyak 113,12%, dosis II sebanyak 99,58% dan dosis III sebanyak 22,27%.
Menurut dr Fauzan, pihaknya menyebut mayoritas kendala dalam vaksinasi lansia yakni masih banyaknya warga yang belum melakukan pengurusan akta kematian. Dinkes akan terus berkolaborasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) terkait kegiatan sinkronisasi data. “Masih banyak masyarakat yang belum melaporkan kematian keluarga kepada kelurahan, sehingga masih kita temukan ketidakcocokan data pusat dengan lapangan,” jelas Kepala Dinkes.
Lanjut dr. Fauzan, masih banyak ditemukan lansia yang memiliki komorbid sehingga belum bisa dilakukan vaksinasi dosis III. “Ada juga lansia yang dosis I dan II menggunakan AstraZeneca sehingga jarak waktunya belum masuk untuk dilakukan booster,” ujarnya.
Berdasarkan capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Kediri yang tinggi, Pemkot Kediri telah mengatur kebijakan terkait momen mudik lebaran. Pemkot Kediri memberikan lampu hijau bagi warganya di luar Kota Kediri untuk pulang ke kampung halaman dengan syarat sudah mendapatkan vaksin dosis III. “Tidak hanya di Kediri, di seluruh Indonesia pun kasus Covid mulai melandai. Pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik dengan catatan sudah divaksin booster,” tegas dr Fauzan.
Langkah ini ditempuh pemerintah mengingat rendahnya kasus Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia. Dinkes Kota Kediri menganalisis berdasarkan fenomena tersebut kecil kemungkinan pemudik dari luar daerah membawa virus baru di Kota Kediri. Namun demikian, pihaknya tak mau kecolongan. Pihaknya akan mengirimkan surat edaran pada tiap-tiap RT dan RW agar melakukan pemantauan kedisiplinan protokol kesehatan dan vaksinasi dosis III kepada para pemudik.
“Kami imbau kepada masyarakat agar taat prokes dan melakukan vaksin booster sebelum mudik. Karena vaksinasi yang lengkap dapat menjadi senjata pelengkap untuk pencegahan pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya Kota Kediri,” tandasnya.