KEDIRI – Selain hobi sepak bola, keinginan membangkitkan persepakbolaan di Kabupaten Kediri dibuktikan, Ketua Umum Persedikab yang juga Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana. Pada hari ini (18/11) bersama seluruh official akan berangkat dari Halaman Pendopo Panjalu Jayati menuju Stadion Brawijaya dengan menaiki bis bermesin Hino RK Turbo.
Dengan logo besar Persedikab di bagian belakang lalu kiri kanan tertuliskan Persedikab. Dikatakan Mas Dhito sapaan akrab Bupati Kediri, akan menggantikan Si Komo. Merupakan bis sebelumnya biasa digunakan membawa pemain namun juga kerap bermasalah.
“Si Komo yang digunakan sebagai transportasi Persedikab Kediri sejak tahun 1996 itu sering kali mogok. Bahkan saat digunakan membawa pemain bertanding di kandang lawan. Sebagaimana pernah terjadi saat Persedikab Kediri akan bertanding melawan Blitar Putra di Stadiun Gelora Penataran 2018 silam,” tutur Mas Dhito.
Bus yang ditumpangi mogok di tengah perjalanan, dan pemain harus turun mendorong bus. “Saking seringnya mogok, ya sudah terbiasa melakukan hal itu, tetap dibawa senang saja,” kata salah satu pemain Persedikab, Abbiyu Sayyid Atma, ditemui Rabu mengenang masa itu.
Kondisi sebagaimana diceritakannya itu, diakui membawa dampak pada fisik pemain sebelum bermain. Sebab, belum bermain tenaga sudah terkuras untuk mendorong bus. Pun begitu, karena dilakukan secara bersama pemain tetap semangat.
Kondisi Si Komo itu dibenarkan oleh asisten pelatih Persedikab Muslim Habibi. Dia pun memiliki kenangan dengan bus bersejarah tersebut. Diungkapkan, pernah saat perjalanan dan melaju kencang, mesin mendadak mati. “Apalagi saat ditanjakan, ketika menuju ke Tulungagung, mesin mati dan seisi bus langsung keluar tunggang langgang,” ungkapnya sembari menceritakan sejarah transportasi yang digunakan Persedikab.
Sebelum menggunakan Si Komo, Persedikab lanjut dia, pernah menggunakan Bus Mercy tahun 80-an yang dijuluki Si Bantet. Dengan kondisi sarana transportasi Persedikab yang sering bermasalah, dia berharap pemerintah memberikan perhatian. “Kalau ada bus baru, semoga bisa mengantarkan bibit Persedikab ke kancah nasional,” ucapnya.
Atas persoalan transportasi kemudian Mas Dhito terpaksa merogoh kocek cukup dalam untuk memberikan fisilitas transportasi. Menurutnya, mendorong bus sebelum bertanding, akan mempengaruhi performa pemain. “Saya tidak mau melihat pemain Persedikab mendorong bus lagi. Simpan tenaga hanya untuk berlatih dan bertanding,” tuturnya.
Selain itu, Mas Dhito juga berpesan kepada seluruh pemain dan official Persedikab untuk tetap semangat dalam kondisi apapun. “Yang terpenting dari semua ini ya solid dan semangatnya tim. Jangan pernah menyerah dalam keadaan apapun,” pungkasnya.