Wakil Bupati Kediri Mbak Dewi (istimewa)

Wujudkan Kediri Tangguh di Tangan Para KARTINI

Bagikan Berita :

KEDIRI – Kartini adalah pahlawan yang memperjuangkan emansipasi wanita, berkat jasanya wanita di Indonesia memiliki kedudukan yang setara dengan pria dalam berbagai bidang. Memiliki hak yang sama untuk menyuarakan pendapat, mendapatkan hak untuk berpendidikan tinggi dan mengejar kesuksesan karier. Namun dibalik emansipasi perempuan, tetaplah wanita yang sudah digariskan bakal menjadi istri dan ibu bagi anak-anak di rumah.

Bertepatan dengan peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April. Terdapat sejumlah wanita tangguh yang menjadi pemimpin dan tetap menjalankan kewajibannya di rumah. Beberapa sosok kartini menjadi inspirasi diantaranya Dewi Mariya Ulfa menduduki jabatan Wakil Bupati Kediri, Novika Muzairah Rauv sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri, Endang Kartika Sari sebagai Kepala Dinas PUPR Kota Kediri, dan Indun Munawaroh Kalaksa BPBD Kota Kediri.

“Semenjak kuliah saya aktif di organisasi sampai sekarang, menjadi Wakil Bupati Kediri, menurut saya tetap harus profesional,” ujar Mbak Dewi sapaan akrabnya. Menjadi seorang pemimpin wanita di Kabupaten Kediri, Mbak Dewi mengaku harus profesional meninggalkan urusan domestik tetapi juga tidak melupakan tugasnya di rumah. Selain menjadi Wakil Bupati, Mbak Dewi juga aktif di organisasi di IPPNU, PAC dari kabupaten hingga pusat. Menurutnya perempuan harus cerdas dan mampu menyesuaikan diri dan mandiri.

Kajari Kota Kediri

Kajari Kota Kediri Novika Muzairah Rauv (istimewa)

Begitu pula wanita tangguh satu ini yang menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri Novika Muzairah Rauv yang rela tinggal jauh dari keluarga dan anak-anak demi mengabdi. “Meski jauh komunikasi sangat penting, saya mungkin tidak sempurna tapi bagaimana semaksimal mungkin berkomunikasi. Kita perempuan I Can Be Anything, tanpa melupakan kodrat sebagai perempuan bagaimana pun kesetaraan gender tapi laki-laki dan perempuan berbeda,” ungkap wanita kelahiran Surabaya ini. Pengalaman yang membuatnya berkesan saat bertugas di Surabaya dirinya menangani perkara eksekusi mati Sumiarsih, perempuan yang menjabat Kajari mengaku trenyuh karena tersangka eksekusi mati terus berdoa sepanjang perjalanan.

Kepala Dinas PUPR Kota Kediri

Kepala Dinas PUPR Kota Kediri, Endang Kartika Sari (istimewa)

Kepala Dinas PUPR Kota Kediri juga membagikan kisahnya menjadi pemimpin bagi stafnya, inilah Endang Kartika Sari. Perempuan tangguh yang tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri, disisi lain dirinya harus turun lapangan untuk mengukur aspal hingga rela turun ke gorong-gorong yang notabene dikerjakan oleh pria. “Sebagai perempuan karier harus bisa menunjukkan kemampuan dan kinerja yg lebih baik, kita kaum perempuan juga bisa,” ujarnya.

Kalaksa BPBD Kota Kediri

Kalaksana BPBD Kota Kediri, Indun Munawaroh (istimewa)

Sempat mendapatkan diskriminasi sebagai seorang perempuan yang harus siap 24 jam untuk menangani pandemi Covid-19, tidak menjadikan semangat seorang Indun Munawaroh Kalaksa BPBD Kota Kediri patah. Harus membagi waktu dengan keluarga, di sisi lain dirinya harus siap kapanpun dibutuhkan untuk terjun ke lapangan. “Saya berkomitmen ketika terjun ke dunia kemanusiaan penanggulangan bencana saya harus maksimal tetapi konsekuensinya adalah keluarga, tapi saya coba memberikan waktu berkualitas bagi anak-anak dan suami,” ungkap Indun.

Pengalamannya berkesan diantaranya pada tahun 2021, saat lebaran tidak merayakan Lebaran karena harus menjemput pekerja migran Indonesia dari Sukolilo dan harus mengantarkan ke kelurahan. Tidak pernah ada di benaknya menjadi seorang komandan BPBD yang notabenenya pekerjaan laki-laki. “Harapannya kita bisa melakukan hal hebat yang selama ini hanya bisa dilakukan pria, lakukan segala sesuatu dengan maksimal,” ujar Indun Munawaroh.

jurnalis : Kintan Kinari Astuti
Editor : Nanang Priyo Basuki
Bagikan Berita :