KEDIRI – Memasuki Tahun 2022, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar fokus untuk pemulihan ekonomi Kota Kediri. Agar ekonomi di Kota Kediri bergerak lebih cepat dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder. Salah satunya dengan kepengurusan baru Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU).
Sejumlah program telah dijalankan lembaga di bawah naungan PCNU Kota Kediri ini. Diantaranya Go Legal Go Digital, NgaJipreneur, Business Development dan Business Program Baitul Maal Tamwil (BMT). Diharapkan program-program tersebut dapat menciptakan wirausaha baru dan menggerakkan ekonomi digital.
Wali Kota Kediri menuturkan, LPNU dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Kediri, KADIN dan KPwBI Kediri untuk menggerakkan perekonomian. Pemerintah Kota Kediri akan memudahkan masyarakat mengakses permodalan agar tidak terjebak pinjaman online dan rentenir. Ada pula fasilitasi untuk UMKM Kota Kediri agar naik kelas melalui kurasi.
“Setelah ini kita belajar bersama untuk menggarap ekonomi digital. Sesuai arahan presiden Joko Widodo bahwa ekonomi digital harus digerakkan bersama-sama. Arahnya adalah kita fasilitasi pendaftaran perijinan usaha dan pemasaran produk melalui marketplace. Jangan hanya jualan di Kota Kediri saja,” terangnya, Minggu (02/01).
Sebelumnya, wajah baru LPNU telah diluncurkan Selasa lalu. Ketua LPNU Kota Kediri, Nur Muhyar mengatakan. Akan melaksanakan amanat musyawarah cabang (Muscab) serta memohon doa restu dan dukungan dari semua pihak diharapkan agar lebih bermanfaat dan sukses. “Dengan dukungan dari DPM PTSP, kita melakukan pendampingan mulai dari pengurusan NIB juga PIRT dan sekarang masuk pada fase sertifikasi halal. Kita juga mulai melaksanakan pendampingan terhadap diversifikasi usaha yang kita arahkan untuk Go Digital,” jelasnya.
Ada pula Ngajipreneur yang merupakan pelatihan berkelanjutan berbasis digital dengan kurikulum oleh mentor praktisi, diiringi oleh kajian kitab muamalah dan akhlaq. Dalam Ngajipreneur juga dilakukan pembekalan teknis mulai teknik fotografi, packaging, copy writing dan digital marketing disertai pembangunan karakter islami dari kitab kuning. Program ini mencetak pengusaha era industri 4.0 yang berkarakter dan berakhlaq sempurna.
Selain itu, LPNU juga mengembangkan usaha berkolaborasi dengan entitas lain yang menghasilkan kesepakatan win win solution. LPNU juga memberikan kemudahan akses permodalan untuk UMKM. “Bagaimana kita memberikan pendampingan dan kemudahan permodalan dari para pengusaha kita dalam bentuk BMT. Ketika ini berproses, pengusaha kecil kita yang ingin mengakses permodalan itu akan kita bantu dampingi. Kita lakukan pendampingan terkait bagaimana managerial keuangannya dan usahanya,” pungkasnya.