KEDIRI – Pendopo Panjalu Jayati menjadi saksi, sosok Bupati Hanindhito Himawan Pramana ini tidak pernah berusaha memberi jarak kepada siapapun. Termasuk sejumlah permintaan warganya, selalu berusaha diloloskan tanpa syarat.
Seperti saat acara Jumat Ngopi, salah satu peserta, Nur Ivana hadir bersama suaminya, Endhik Guro Febriyono dan sahabatnya Nurwati Juni, semuanya warga Wates. Dia usai menjalani operasi tumor pada leher di RSUD SLG ini, nekad berangkat dari rumahnya hanya ingin berswafoto dengan Mas Dhito sapaan akrab Bupati Kediri.
“Saya tidak minta bantuan apa-apa, saya ingin minta selfie sama Mas Bup (Mas Dhito),” ucapnya setelah memegang mikrophone. Mas Dhito pun tanpa berpikir panjang langsung mengiyakan, bahkan mengajaknya foto bersama di ruang kerja.
“Ayo sekarang bu. Ibu mau saya ajak masuk ke ruang kerja saya? foto di ruang kerja saya?,” ucap Mas Dhito menawarkan. Sontak saja, mereka berdiri dan mengikuti langkah Mas Dhito memasuki Ruang Pringgitan. Saking bahagianya, mereka tidak memakai sandal dan Bupati sempat berniat mengambil sandal tertinggal di pendopo namun ditahan oleh suami Ivana.
Begitu masuk ruangan, tutur Endhik Guro Febriyono ditemui usai keluar dari ruang kerja Mas Dhito. Diajak berjalan berkeliling menunjukkan ruang kerja hingga terdapat kamar tidur biasa dipakai figur utama bangunan ini.
“Ruang istirahat bupati pertama Pangeran Slamet Poerbonegoro ada di sini,” terang Mas Dhito, saat berada di salah satu kamar, yang kabarnya jarang berani ada yang memasukinya. Usai berswafoto, kali ini giliaran Mas Dhito mengajak foto bersama di tempatnya bekerja.
Endhik pun diminta duduk di kursi kerjanya, tentunya ini merupakan momen langka warga bisa masuk ruang kerja Bupati Kediri.
“Saya saja duduk di kursinya lurah aja gak pernah. Apalagi duduk di kursinya bupati. Grogi terus bangga, mimpi apa ya semalam,” ungkap Endhik Guro Febriyono, terlihat masih gemetar antara bahagia dan tidak percaya atas apa baru saja dialaminya.
editor : Nanang Priyo Basuki