KEDIRI – Sejak diterapkannya pengalihan subsidi BBM awal September lalu, beberapa komoditas pangan secara nasional mengalami kenaikan harga. Sebagai contoh, beras jenis bengawan di Kota Kediri saat ini menyentuh harga Rp 11.400/kg dari sebelumnya Rp 10.800/kg. Seminggu terakhir, gula pasir dan minyak goreng curah juga menyusul naik.
Merespon kondisi faktual tersebut, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri memutuskan untuk kembali menggelar Operasi Pasar Murni (OPM). “Enam minggu terakhir ini kita sudah adakan operasi pasar khusus beras medium. Nah, sekarang kita perluas cakupan komoditasnya dengan skala kegiatan yang lebih masif,” ujar Wali Kota, pada Senin (24/10).
Ditambahkan Wali Kota, pihaknya berharap OPM ini dapat membantu ikhtiar TPID Kota Kediri menjaga stabilitas harga dan menjaga inflasi daerah dalam level yang terkendali. “Memang penanganan inflasi sedang menjadi isu utama yang terus disorot. Kami pemerintah daerah diinstruksikan untuk menempatkan pengendalian inflasi sebagai top priority saat ini,” ungkapnya.
Untuk itu, Pemerintah Kota Kediri terus menjalin komunikasi dengan Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Perum Bulog dan pemangku kepentingan lainnya demi memperkuat peran TPID Kota Kediri. “Bagi saya, sinergi ini sangat penting agar inflasi tetap terkendali dan daya beli masyarakat tidak jatuh sehingga momentum pertumbuhan ekonomi pasca pandemi tidak tergerus,” pungkas Wali Kota.
Dijumpai dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri Tanto Wijohari mengatakan, kegiatan OPM dilaksanakan secara bergilir setiap Selasa, Rabu dan Kamis. “Jadi setiap minggunya nanti ada 9 titik lokasi Kelurahan. Siklus ini akan kita jalankan terus sampai bulan November dan kita evaluasi berdasarkan pergerakan harga, data resmi BPS dan animo masyarakat,” ujarnya.
Meskipun komoditas yang dijual pada OPM terpaut cukup jauh dari harga pasar, Tanto meyakinkan kualitasnya terjamin. “Beras yang dijual jenis premium yang pulen dan enak. Telur ayamnya juga kualitas super dari sentra peternakan ayam layer di Blitar,” demikian Tanto meyakinkan.
Dalam operasi pasar ini, masyarakat dapat membeli beras premium dengan harga Rp 50.000 per kemasan 5kg, gula pasir Rp 10.500/kg dan minyak goreng Rp 11.000/liter. Sementara telur ayam dijual dengan harga acuan Rp 22.000/kg.
Editor : Nanang Priyo Basuki