KEDIRI — Suasana di wilayah Kelurahan Gayam, Kecamatan Mojoroto, sore itu tak hanya mentari yang menyapa. Hadir pula kehangatan seorang pemimpin yang membawa harapan mapan: Mbak Wali, demikian sapaan akrab Vinanda Prameswati, merupakan orang nomor satu di Kota Kediri. Berjalan kaki didampingi Ketua Tim Penggerak PKK, Hj Nyai Faiqoh Azizah Qowimuddin menyusuri lorong-lorong kampung, menghampiri rumah yang dihuni oleh senyum kecil penuh perjuangan.
Tiga balita mungil—Aqeela, Azkiya, dan Jenyver—menjadi saksi dari kasih yang datang dalam bentuk perhatian dan pangan bergizi. Mereka, yang tubuhnya masih berjuang mengejar angka pada grafik pertumbuhan, kini mendapat dukungan langsung dari tangan yang tak hanya memimpin, tapi juga peduli.
Ibu Jenyver menyeka air mata haru. Anaknya, dengan berat 11,5 kg dan tinggi 96 cm, masih jauh dari normal, juga tengah menjalani terapi wicara. Namun hari itu, ia merasa tak lagi sendiri.
“Terima kasih Bu Wali, yang tak segan turun ke kampung kami. Semoga kehadiranmu menjadi semangat bagi langkah kecil putriku untuk tumbuh lebih kuat,” ucapnya penuh harap.
Aqeela, si kecil berusia dua setengah tahun, masih bergumul dengan berat badan 9,2 kg dan tinggi 82 cm. Ucapan ibunya pun lirih namun hangat,
“Terima kasih atas kunjungan dan perhatianmu, Mbak Wali. Ini lebih dari sekadar bantuan, ini semangat baru,” ungkap ibundanya
Azkiya, si pejuang kecil yang lahir prematur, memiliki riwayat diare yang membuat beratnya susah naik. Kini ia 10 kg—masih di bawah normal, tapi tingginya mulai mengejar.
“Alhamdulillah, setidaknya kini kami merasa lebih diperhatikan,” ujar sang ibu, senyum tergurat meski hati masih bergelora,” terang ibu Azkiya
Mbak Wali tak sekadar datang membawa sembako. Ia datang dengan telinga yang mendengar, hati yang merangkul, dan kata-kata yang menyemai harapan. Ia bercengkrama, menanyakan menu harian si kecil, dan menyuntikkan semangat bagi para ibu untuk tetap teguh, tetap yakin bahwa anak-anak mereka bisa tumbuh menjadi generasi tangguh.
Lurah Gayam, Andri Irawan, menyampaikan bahwa perjuangan ini adalah bagian dari tekad Pemerintah Kota Kediri untuk menekan angka stunting.
“Kita sudah menurunkan angka stunting hampir 43 persen. Tapi perjuangan belum selesai. Edukasi ibu hamil, makanan bergizi, dan posyandu harus terus dikuatkan,” ujarnya penuh keyakinan.
Mbak Wali pun menutup kunjungannya dengan pesan yang sederhana, namun menggugah.
“Pastikan anak-anak kita tumbuh sehat. Datang ke posyandu, jaga pola makan, dan cintai mereka lewat piring yang bergizi.”
Di balik tubuh kecil dan langkah yang masih goyah, tumbuh harapan yang besar. Sebab tak ada masa depan yang kuat, tanpa anak-anak yang tumbuh sehat.
jurnalis : Neha Hasna Maknuna