KEDIRI – Viral bahwa di Kantor Kelurahan Tosaren Kecamatan Pesantren tidak mengibarkan Bendera Merah Putih, saat peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76. Sulis selaku kepala kelurahan memberikan klarifikasi atas kejadian tersebut, saat dikonfirmasi Selasa (17/08) siang.
Diberitakan sebelumnya, saat pengguna jalan melintas depan Kantor Kelurahan Tosaren. Melihat pada tiang bendera tidak terlihat Bendera Merah Putih terpasang. Padahal pihak Pemerintah Kota Kediri juga telah mengeluarkan himbauan sejak awal bulan untuk memeriahkan HUT RI ke-76.
Dari keterangan Sugito, selaku penjaga kantor kelurahan menyatakan memang belum ada bendera. “Katanya kemarin dibelikan oleh Ibu Sulis (lurah, red) tapi sampai sekarang belum dikirim,” ucapnya. Sebenarnya masih ada bendera yang lama namun oleh Lurah Tosaren, dijanjikan akan dibelikan baru.
“Bilangnya saya saja yang belikan, namun sampai sekarang belum diantar. Biasanya 10 hari sebelum tanggal 17 Agustus telah dipasang. Ini lurahnya baru setelah Pak Zaini,” imbuhnya. Akhirnya, setelah bisa terhubung dengan Lurah Tosaren mendapatkan jawaban atas permasalahan ini.
“Kok tak konfirmasi ke saya, Mbah Gito gak pernah bilang langsung ke saya kalau benderanya rusak seperti yang diberitakan. Ketika ada perintah untuk memasang bendera, yang lengkung kan sudah dipasang. Saya di Tosaren (kelurahan, red) mulai tahun 2017, sudah seperti itu mesti dipasang satu paket.
Dia pun mengaku tidak sempat mengecek karena setiap pagi selalu tergesa-gesa karena setiap hari harus melakukan zoom dengan Sekda Bagus Alit. “Kalau pagi saya tergesa-gesa, karena buru-buru zoom setiap hari dengan Pak Sekda. Zoom terkait dengan covid jadi buru-buru saya gak pernah cek. Makanya ada berita seperti ini saya juga kaget, ketika saya ditelepon sama kecamatan. Kok seperti ini Mbah Gito ngomongnya, padahal Mbah Gito tak pernah ngomong apa-apa ke saya kalau seperti ini seolah-olah saya.
Lurah Tosaren bahkan menegaskan jika dirinya merupakan orang berpendidikan dan waras. “Nyuwun sewu klarifikasi ke saya dulu sebelum menulis karena ini online, dibaca banyak orang. Kebetulan suami kapolsek mosok saya di Bhayangkari juga malu. Kalau seperti ini mosok istri kapolsek gak tahu aturan. Jenengan tanya lurah-lurah itu ada zoom setiap pagi pak sekda jadi,” tegasnya.
Dia pun kemudian meminta klarifikasi bahwa dirinya tidak melarang dipasang bendera. “Saya minta tolong diklarifikasi bahwa itu gak seperti itu, biar suami saya tidak malu. Kalau saya yang malu gak apa-apa. Tapi saya punya suami ada Ibu Kapolres. Beliau juga tahu saya lurah terus kalau saya seperti ini kan seolah-olah mana jiwa nasionalisme saya,” terangnya.
Akhirnya diketahui suami Sulis adalah Kapolsek Kepung Polres Kediri, AKP Roni Robi Harsono. Saat dikonfirmasi perihal Lurah Tosaren, dia pun membenarkan jika istrinya. “Tukang kebunnya tidak benar, kan tugasnya dia setiap hari. Mungkin di kira hari libur jadi tidak dikibarkan. Yang salah dia, tugas rutin tiap pagi naikkan dan malam menurunkan,” jelas Kapolsek Kepung saat dikonfirmasi.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki