KEDIRI – Ahmad Ahla, Calon Legeslatif Daerah Pemilihan 3 Kecamatan Kandangan, Kepung dan Puncu nomor urut tiga. Menyampaikan aduan terkait perubahan perolehan hasil suara. Setelah dilakukan rekapitulasi di tingkat kecamatan dan bisa berimbas dirinya tidak mendapatkan kursi sebagai anggota DPRD Kabupaten Kediri.
Disampaikan Gus Ahla sapaan akrabnya, dikonfirmasi Minggu (25/02). Bahwa setelah dilakukan perekapan di Kantor Kecamatan Kepung tidak sesuai dengan data rekapitulasi C Plano maupun C Salinan, dibuat saksi di TPS.
“Data di Kecamatan Puncu dan Kecamatan Kandangan tidak ada perubahan sesuai data di TPS. Semua sesuai dengan data C1 Plano maupun salinan. Namun di Kecamatan Kepung data tersebut bisa berubah,” jelasnya.
Dirinya pun sempat protes saat proses rekapitulasi di Kecamatan Kepung, namun justru oleh salah satu petugas PPK diusir karena bukan sebagai saksi.
“Saya protes karena tidak disediakan layar lebar. Kemudian semua data dari desa tidak dibacakan. Ini bentuk tidak transparan, saya akan melaporkan kejadian ini ke Bawaslu dan Gakkumdu,” jelasnya.
Yang cukup mencolok saat hasil plano di tingkat kecamatan, justru perolehan suaranya tidak berubah namun caleg lain yang satu partai mengalami penambahan suara cukup banyak. “Saya malah dibantu data dari saksi partai lain, dan ternyata datanya cocok semua. Gus Rofi’i justru perolehan suaranya lebih dari 1.000 suara,” terangnya.
Atas dugaan terjadinya pengelembungan suara ini telah disampaikan langsung kepada Ketua DPC PKB, Sentot Djamaludin. “Temuan ini telah saya sampaikan kepada beliau, adanya pergeseran suara di Kecamatan Kepung. Saran beliau, bahwa DPC akan siap mendampingi dan diminta menyiapkan para saksi untuk menghadiri sirekap tingkat kabupaten,” jelas Gus Ahla.
Berdasarkan data, Gus Ahla mendapatkan 1.165, sementara Rofi’i Lukman caleg nomor urut 5, mendapatkan 1.913 suara. “Awalnya Gus Rofi’i hanya mendapat 881 suara dan saya tetap. Kemudian hasil plano di Kecamatan Kepung tidak sesuai dengan data C1,” imbuhnya.
Gus Ahla kemudian menunjukkan data bersumber C1 di TPS, seperti di TPS 03 suara Gus Rofi’i seharusnya kosong tapi tertulis 25, TPS 07 hanya dapat satu suara namun ditulis 10 dan TPS 08 cukup mencolok hanya dapat 2 suara namun ditulis 62.
Menyikapi hal ini, Gus Rofi’i mengaku belum mendapatkan kabar apapun terkait hasil perolehan suara. “Saya belum terima hasil perolehan suara. Ini masih menunggu,” terangnya.
Bila terjadi kesalahan pengisian data, Gus Ahla menyakini tidak mungkin. Namun patut diduga, ada pihak tertentu yang sengaja merubah data perolehan suara. “Mau lakukan hitung ulang, kami siap. Data C1 kami valid dan cocok dengan saksi partai lain bertugas di TPS,” ungkapnya.
editor : Nanang Priyo Basuki