KEDIRI – Terlihat ratusan orang antri menunggu panggilan untuk pembuatan buku rekening. Berdasarkan jadwal, pada Jumat kemarin ditujukan bagi pelaku usaha di wilayah Kelurahan Pojok, Tamanan, Pesantren, Singonegaran, Tempurejo, Tinalan, dan Tosaren. Adapun jumlah yang akan menerima sebanyak 982 orang, pada acara bertempat di Gedung Nasional Indonesia (GNI)
Salah satu penerima bantuan, Sutikno warga Kelurahan Tosaren, yang sehari-harinya berjualan buah di Pasar Pahing. Menurutnya ini merupakan program sangat bagus dan uang sebesar Rp. 2,5 juta akan diterimanya. Bakal dijadikan tambahan modal berjualan.
“Tanggapan saya mengenai acara Bantuan modal ini, Programnya sangat bagus sekali ini, ini sangat membantu UMKM kecil. Contohnya seperti saya, yang asli pedagang pasar jadi dananya itu benar – benar dimanfaatkan untuk mendongkrak UMKM biar ekonomi Kediri bisa maju lagi,” ucapnya.
Sementara Pj Wali Kota Kediri Zanariah kembali hadir menyerahkan secara simbolis. Menekankan pentingnya dilakukan validasi data dengan didampingi Aparatur Penegak Hukum (APH) baik dari Kejaksaan Negeri Kota Kediri maupun Polres Kediri Kota.
Harapannya dengan pendampingan ini, dapat meminimalisir adanya kelemahan dalam pelaksanaan dan pengendalian bantuan modal usaha DBHCHT. Zanariah juga mengingatkan kepada para penerima bantuan modal usaha. Agar membelanjakan bantuan modal sesuai rencana anggaran yang sudah disampaikan. Selanjutnya untuk segera melaporkannya kepada Disperdagin Kota Kediri.
“Jadi sekarang kita semua Pemerintah Kota Kediri bersama APH ini meminta agar bisa lebih tertib administrasi. Dari pelaporan yang sudah bapak ibu sampaikan itu, sebagai bahan evaluasi sehingga kita bisa tahu manfaat dan dampaknya seperti apa,” imbuhnya.
Jurnalis : Faustav Imaniarta Wijaya Editor : Nanang Priyo Basuki