KEDIRI – Rencana relokasi Pasar Ngadiluwih pasca kebakaran, hingga berita ini diturunkan belum ada kejelasan dari pihak terkait. Padahal lapak sementara berjarak sekitar 200 meter dari lokasi, sudah terlihat rampung. Dari pengakuan sejumlah pedagang, keputusan ini menunggu kabar resmi dari Dinas Perdagangan untuk pemindahan sementara.
Alasan tidak segera dilakukan, melalui Agus Rifai selaku koordinator Pasar Ngadiluwih menjelaskan. Bahwa pemindahan ini menunggu kabar dari pemerintah daerah, sementara pihaknya belum tahu mengenai jadwal kepastian hingga sekarang.
“Lalu terkait dengan pemindahannya kapan? ini masih belum ada informasi lebih lanjut dari dinas,” jelas Agus, kemarin
Meskipun begitu, Agus mengaku bahwa para pedagang Pasar Ngadiluwih sudah siap jikalau jadwal pemindahan keluar. Mengingat data para pedagang telah dipersiapkan secara matang.
“Untuk persiapannya data pedagang ini sudah matang dan yang mendata ini dari pihak dinas,” terangnya
Harapan segera direlokasi bukan tanpa alasan, karena pasca kebakaran telah mendapatkan kabar jika pasar tradisional ini segera dibangun
“Ya memang informasinya akan direnovasi pasca kebakaran beberapa bulan lalu. Tapi untuk mulai renovasinya kapan saya masih belum bisa memastikan,” ucap Agus
Untuk jumlah total pedagang akan direlokasi ke lapak sementara, berdasarkan data mencapai 600 pedagang. “Kalau untuk totalnya sendiri sekitar 600 pedagang yang akan direlokasi ke lapak sementara,” terangnya
Pun demikian, ada pedagang merasa ketakutan jika direlokasi sementara kemudian berdampak omzet penjualan turun. Lina Wati, salah satu pedagang telah berjualan sejak tahun 2006 merasakan kekuatiran tersebut.
“Kalau saya khawatir akan turun, soalnya orang-orang sudah kenal saya dan sudah tahu lokasi saya. Apalagi kalau lokasi lapaknya dekat dengan kuburan, saya agak takut dan kurang nyaman. Karena saya berjualan di pasar sejak pukul 3 pagi,” ungkapnya.
Namun ada pula pedagang berharap segera dilakukan relokasi dan pasar segera dibangun. Fatonah telah berjualan sejak 1986, mengaku tidak takut jika omzet-nya turun.
“Kalau saya Bismillah saja jualan, meskipun lokasinya pindah yang penting yakin saja. Insya Allah tidak takut,” tegasnya
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki