KEDIRI – Bertajuk Semarak Kediri Berbudaya, Pemerintah Kabupaten Kediri melakukan kolaborasi dengan para seniman budaya, musik dan tentunya jaranan. Acara digelar selama dua hari mulai Sabtu hingga Minggu, bertempat di depan Kantor Dinas Perhubungan. Cukup membuat ratusan pengunjung menyaksikan langsung.
Disampaikan Sugeng mewakil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), bahwa digelarnya acara ini menggenalkan tradisi di Kabupaten Kediri. “Untuk seni budaya jaranan, kami tampilkan Jaranan Jowo, Jaranan Dor dan Jaranan Kreasi. Demi menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI,” terangnya, Minggu (27/08).
Acara terbuka untuk umum, juga sebagai sarana pesan bahwa seiring tagline Kediri Berbudaya, agar tidak ada kendala selama pemetasan. “Jikapun terjadi, itu dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Kediri Berbudaya
Salah satu perwakilan pengisi acara, Purwanto dari kelompokan Jaranan Jowo Kras membenarkan bahwa kelompoknya secara khusus diundang oleh Disparbud. “Secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada Mas Bup telah memberikan kesempatan kepada seniman, untuk mengharumkan nama Kabupaten Kediri,” ucapnya.
Bahwa dengan tagline Kediri Berbudaya, menurut Purwanto, melecutkan semangat para seniman dalam berkarya. “Para seniman sebelumnya seakan mati suri. Di masa pemerintahan Mas Bup, semua kelompok kesenian diberi kesempatan tampil. Bahwa para seniman ini juga punya kelurga perlu dinafkahi,” jelasnya.
Salah satu penonton, Rofik yang jauh-jauh dari Tarokan sengaja mengajak keluarganya, melihat langsung pagelaran seni ini. “Agar anak-anak saya khususnya, kenal dan paham budaya kita. Meskipun cuaca cukup panas, namun anak-anak cukup menikmati selama penampilan jaranan,” ungkapnya.
Sutrisno selaku Kepala Desa Mangunrejo Kecamatan Ngadiluwih turut hadir dalam acara ini, juga merasakan adanya harapan baru di bawah kepimpinan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
“Saya banyak mendengar pernyataan para kepala desa. Bahwa Mas Bup selain pendidikan, ekonomi, kesehatan, olahraga dan sosial, juga memiliki perhatian terhadap seni budaya. Ini menjadi penyemangat kami untuk membangun desa dan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat,” terangnya.
Jurnalis : Wilda Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki