KEDIRI – Guna menyamakan persepsi tentang gender dan isu gender di Kota Kediri, serta membahas konsep Pengarus Utamaan Gender (PUG), prasyarat dan penyelenggaraan PUG dalam pembangunan versi revitalisasi.
Hari ini (10/7) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengundang kelompok kerja (pokja) PUG Kota Kediri di OPD, Kecamatan dan Kelurahan untuk berdiskusi bersama di Aula Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan Kota Kediri.
Kegiatan yang juga menjadi salah satu upaya peningkatan komitmen dan peran Pokja PUG di internal Pemkot Kediri ini dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkot Kediri, Mandung Sulaksono. Pada sambutannya, Mandung mengatakan bahwa kegiatan Revitalisasi PUG bagi kelompok kerja PUG Kota Kediri ini bertujuan untuk mereview kembali kegiatan ataupun program OPD yang selama dilaksanakan di internal Pemkot Kediri.
Mandung mengungkapkan setiap 2 tahun sekali Kementerian PPA juga mengadakan penilaian PUG di tingkat kota/kabupaten se-Indonesia. Di tahun 2023 kemarin, Pemkot Kediri berhasil meraih tingkat Nindya setelah bertahan 4 tahun di tingkat Madya pada penilaian PUG.
“Alhamdulillah ditahun kemarin kita bisa memperoleh tingkat Nindya. Targetnya di tahun 2025 nanti naik ke tingkat Utama,” tegasnya.
Mandung juga mengatakan kepada OPD yang hadir untuk dapat kembali membuka kegiatan dan program yang telah dilaksanakan dan dapat merencanakan kegiatan dan program dengan PUG di setiap OPD. “Marilah kita menyempurnakan kekurangan-kekurangan di penilaian PUG pada tahun 2023 lalu dengan kegiatan di wilayah panjengan masing-masing,” ujarnya.
“Insyallah dengan komitmen bersama, kekompakkan, kebersamaan dan perjuangan kita, Insyaallah Kota Kediri akan menjadi lebih baik,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB, Arief Cholisudin melalui Kepala Bidang Perberdayaan Perempuan, Estu Weningsari pada kesempatan tersebut mengatakan. Bahwa kegiatan ini, merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan capaian pada penilaian PUG di tahun 2025 mendatang.
Dengan mengumpulkan 33 OPD, 3 Kecamatan dan 46 Kelurahan yang merupakan pokja PUG, Estu berharap DP3AP2KB dapat berkolaborasi bersama-sama untuk mewujudkan kota yang mengutamakan pengarus utamaan gender, terutama perempuan dan pemberdayaan perempuan.
“Melalui kegiatan ini, kita kuatkan pokja-pokjanya dulu, kalau semua pokja sudah paham dan mengerti dengan tugas-tugasnya Insyaallah saat ada penilaian atau verifikasi lapang kita bisa bersinergi dan target kita bisa terpenuhi dan Kota Kediri yang berpihak pada gender bisa terwujud,” ungkapnya.
Selain kegiatan ini, untuk mewujudkan target tersebut Estu mengatakan pihaknya juga akan meningkatkan pemberdayaan dan perlindungan perempuan, salah satunya adalah program pemberdayaan PEKA atau perempuan kepala keluarga.
Estu menjelaskan pada perempuan kepala keluarga ini tidak hanya janda, tapi juga perempuan yang suaminya tidak bisa bekerja, dan termasuk juga anak perempuan tulang punggung keluarga. “Dari survey yang kita lakukan di Kota Kediri terkait PEKA ini, ada sekitar 12ribu perempuan kepala keluarga di Kota Kediri,”ungkapnya.
Estu menjelaskan lebih lanjut bahwa perempuan-perempuan yang telah terdaftar dalam data PEKA ini nantinya akan diperdayakan oleh Pemkot Kediri dan diberikan bantuan sesuai kebutuhan, seperti pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha ataupun bantuan sosial.
“Sudah tugas kita untuk memberdayakan perempuan-perempuan ini untuk bisa menjadi perempuan yang tangguh,” pungkasnya.
Terakhir Estu berharap dengan adanya PUG ini, kita ingin perempuan di Kota Kediri tidak merasa dikesampingkan, tapi ada dukungan dari Pemerintah Kota Kediri lewat program-program OPD. “Jika dari Pemkot Kediri bisa memfasilitasi dan mendukung, Insyaallah perempuan-perempuan di Kota Kediri bisa berdaya,”ujarnya.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri