KEDIRI – Untuk menjaga warisan leluhur berupa keris, dalam kegiatan Pokok Pikiran (Pokir) menyerap aspirasi masyarakat, Khusnul Arif selaku anggota DPRD Kabupaten Kediri. Pada Minggu (27/03), menggelar pameran dan sarasehan keris bertempat di Sanggar Tosan Aji di Desa Sukorejo Kecamatan Ngasem. Hadir dalam acara ini Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK40 Imam Mubarok, para keloktor dan sejumlah komunitas anak muda.
Disampaikan Khusnul Arif, anggota legeslatif dari Fraksi Partai NasDem, bahwa kegiatan Pokir tahun 2022 bertujuan untuk nguri-nguri seni dan budaya. “Sengaja kami menggelar pameran keris dan sarasehan. Keris ini warisan leluhur yang harus dilestarikan kepada generasi muda. Jangan ada salah tafsir, berpikir keris ini adalah mistis,” jelas Khusnul Arif dikonfirmasi usai acara.
Terkait keris, ditegaskan Gus Barok sapaan akrab Ketua DK4, telah mendapat pengakuan dunia melalui UNESCO. “Keris sebagai warisan dunia non bendawi. Jangan belajar keris kepada dukun, karena keris memiliki makna falsafah berakhir. Bahwa setiap keris memiliki pesan untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan. Misal Luk tiga Jangkung, merupakan keris berarti sebuah pengharapan,” jelasnya.
Acara ini pun tidak akan berhenti sampai disini, ditambahkan Khusnul Arif usai lebaran Idul Fitri nanti, akan digelar pameran keris dengan skala lebih besar. Dia pun berharap, agar generasi muda juga menggenal lebih dekat terkait warisan leluhur ini.