KEDIRI – Suasana haru menyelimuti SDN Babadan 1 Kecamatan Ngancar, pada Senin (09/12). Saat seluruh keluarga besar sekolah tersebut menggelar doa bersama di aula, untuk mengenang almarhum Agus Komarudin. Merupakan sosok tenaga pengajar dan juga guru wali kelas 4. Dia bersama istrinya Kristina yang juga guru dan anak sulungnya, Christian Agusta Wiratmaja Putra menjadi korban pembunuhan di rumahnya.
Doa bersama ini menjadi bentuk penghormatan sekaligus ungkapan duka mendalam dari seluruh siswa, guru, dan kepala sekolah. Hal ini disampaikan Kepala SDN Babadan 1, Putut Retno Utomo disela acara.
“Alhamdulillah, hari ini kita melaksanakan doa bersama sebagai bentuk kirim doa untuk almarhum Bapak Agus Komarudin dan keluarga. Semoga arwah beliau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Kami juga mendoakan bapak-ibu guru serta semua siswa agar diberi kelancaran dan perlindungan di mana pun berada,” ujar Putut Retno
Dijelaskannya, Agus Komarudin dikenal sosok yang tulus dan penyabar. Ia telah mengajar di SDN Babadan 1 sejak 2010 dan resmi diangkat sebagai guru P3K pada 2023. Selain mengajar mata pelajaran umum, Agus juga mengajarkan pendidikan agama kepada siswa Nasrani. Bahkan disela jam kosong, dia sering membantu mengajar di SDN Babadan 2.
“Sosok Pak Agus sangat baik, penyabar, dan tulus. Beliau sangat dekat dengan anak-anak, selalu ikhlas dalam bekerja, dan anak-anak menyukai beliau. Kami sangat kehilangan. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ungkapnya dengan penuh rasa kehilangan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Alyura Amanta Putri, salah satu siswa kelas 4 yang merupakan murid almarhum. Ia mengenang Agus sebagai guru yang selalu sabar dan penuh perhatian dalam mengajar.
“Pak Agus orangnya baik dan sabar. Kalau ada tugas yang sulit, beliau selalu menjelaskan dengan sabar. Saya selalu berdoa, semoga Pak Agus dicintai Allah,” tutur Alyura dengan tatapan haru.