KEDIRI – Dikabarkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kediri akan gelar pertemuan dengan para Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-Alun malam ini. Bertempat di Balai Pertemuan Paguyuban, sekitar pukul 19.00 wib. Meski demikian, Kepala Disperindag Wahyu Kusuma Wardhani mengaku belum mendapat aduan jika pedagang akan meminta kompensasi.
Disampaikan Subagyo selaku Ketua Paguyuban PKL Alun-Alun Kediri dikonfirmasi Rabu (13/12). Pertemuan nantinya akan membahas bagaimana solusi atas mangkrak nya pembangunan. Salah satu bahasan, terkait bantuan kompensasi kepada para pedagang
“Nanti seluruh pedagang berjumlah 97 diundang ke pertemuan dengan Disperindag, juga mengundang Lurah Kampungndalem dan Bhabinkamtibmas. Terkait mangkraknya Alun-Alun, kita cari solusi terbaiknya bagaimana. Buat jaga-jaga apalagi ini tahun politik,” ujarnya.
Total ada 97 pedagang yang terdata oleh Pemerintah Kota. Namun, lapak yang disediakan tidak cukup menampung semua sehingga pedagang harus berbagi tempat ada yang jualan pagi dan malam.
“Sejak dibongkar pendapatan kita merosot, sepi pembeli. Apalagi dulu modalnya darj pinjaman. Inginnya berilah kompensasi kepada pedagang apalagi ini menghadapi Natal dan Tahun baru juga Hari Raya tahun depan. Mudah-mudahan nanti malam ada titik temu,” imbuhnya.
Terkait pemberian kompensasi ini, juga disuarakan GMNI dan PMII saat menggelar aksi kemarin di ALun-Alun. Dikatakan, bahwa Pemerintah Kota Kediri seharusnya responsif, dengan memikirkan nasib PKL terdampak molornya pembangunan Alun-Alun.
Terkait hal ini, Kepala Disperindag Wahyu Kusuma Wardhani mengaku belum tahu jika ada tuntutan dari pedagang minta kompensasi. Dia juga menjelaskan, bahwa seharusnya yang menuntut kompensasi itu adalah PKL, bukan dari pihak PMII ataupun GMNI.
“Saya belum mendapat aduan atau permintaan jika PKL Alun-Alun minta kompensasi. Tidak tepat jika PMII atau GMNI malah mengatasnamakan pedagang, kemudian menyuruh kita memberikan kompensasi kepada PKL,” ucapnya.
Jurnalis : Sigit Cahya Setyawan Editor : Nanang Priyo Basuki