KEDIRI – Suasana riuh oleh tawa anak sekolah di SDN 1 Pojok, Kecamatan Mojoroto, mendadak berubah pilu. Seorang siswi kelas lima, Farren Khalisa Putri (11), menjadi korban tabrak lari yang melibatkan mobil Honda HR-V warna putih pada Selasa (14/10). Insiden itu meninggalkan luka, bukan hanya di bahu sang bocah, tapi juga di hati warga sekitar.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kediri, Arief Cholisudin Yuswanto, menyampaikan bahwa pihaknya langsung menelusuri jejak kendaraan pelaku melalui rekaman kamera pengawas (CCTV). Namun, langkah ini tak semudah yang diharapkan, karena minimnya CCTV di sekitar lokasi membuat upaya pelacakan terhambat.
“Kami sudah mendapat laporan dan langsung menelusuri rekaman di sejumlah titik. Tapi sampai saat ini, kami belum bisa memastikan apakah mobil HR-V putih itu benar pelaku tabrak lari,” ujar Arief, Jumat (17/10) saat dikonfirmasi.
Dishub Kediri memiliki dua titik pantauan CCTV, yakni di perempatan Sukorame dan perempatan SMKN 2 Kediri. Sayangnya, kamera di Sukorame tak mengarah ke lokasi kejadian. Harapan muncul ketika rekaman dari SMKN 2 memperlihatkan sebuah HR-V putih melintas dari arah barat.
“Rekaman itu sudah kami serahkan ke Kepolisian untuk dianalisis lebih lanjut,” tambahnya.
Pasca-insiden, Dishub juga menurunkan personel untuk mengatur lalu lintas di sekitar sekolah agar situasi tetap tertib dan aman. Arief menegaskan pentingnya kesadaran pengguna jalan, terutama saat jam sibuk sekolah, di mana jalanan menjadi arena rawan bagi anak-anak yang belum sepenuhnya waspada.
“Keselamatan di jalan bukan hanya soal rambu, tapi juga hati. Pada jam sibuk, pengendara seharusnya menurunkan kecepatan. Sekolah adalah ruang belajar, bukan lintasan bahaya,” tegas Arief.
Kasat lantas Polres Kediri Kota AKP Afandy Dwi Takdir melalui Kanit Gakkum, Ipda Andi Anang Fauzi Sulaiman, membenarkan jika pihaknya tengah melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi berada di sekitar lokasi kejadian.
“Kami masih mendalami sejumlah rekaman CCTV di sekitar lokasi dan meminta bantuan warga yang mungkin melihat kejadian,” tegas Ipda Andi.









