KEDIRI – Polemik belum cairnya Dana Kelurahan (Dakel) di Kota Kediri menuai sorotan tajam. Ketua DPRD Kota Kediri, Sudjono Teguh Widjaja, turun tangan langsung dengan menghubungi sejumlah lurah serta Sekretaris Daerah (Sekda) Bagus Alit demi memastikan kabar yang beredar: Dakel tak kunjung bisa diserap.
“Jangan main-main dengan anggaran. Saya dan Mbak Wali baru saja menghadiri undangan KPK. Jangan sampai ada gratifikasi atau niat buruk mempermainkan uang rakyat. Jika Dakel tak terserap maksimal, penilaian dari pemerintah pusat bisa negatif,” tegas Sudjono, Senin (30/6) malam.
Sekda Bagus Alit tak menampik bahwa Dakel memang belum cair. Saat dikonfirmasi di sela peringatan HUT Bhayangkara di Balai Kota Kediri, Selasa (1/7), ia menjanjikan pencairan dalam waktu dekat. Namun jawabannya terdengar menggantung.
“Pasti cair, mungkin dalam waktu dekat. Tidak ada kendala, sebentar lagi cair,” ujarnya, tanpa memberikan kepastian waktu yang jelas.
Ketidakpastian ini membuat Komisi C DPRD gerah. Ketua Komisi C, Agung Purnomo, menyatakan akan memanggil Sekda serta pihak terkait untuk dimintai pertanggungjawaban. Ia bahkan mencurigai adanya unsur kesengajaan.
“Jangan-jangan ini ditahan karena tahu jabatan mereka akan segera diganti. Kami akan panggil dan gali penjelasan lebih dalam,” kata politisi Golkar itu.
Kegamangan ini berdampak langsung ke tingkat kelurahan. Sejumlah lurah mengeluhkan lumpuhnya sejumlah program akibat belum cairnya Dakel. Mereka kesulitan menjalankan kegiatan yang melibatkan peran aktif kelurahan.
“Seperti acara kirab budaya kemarin, dan sebentar lagi ada carnival night. Kami harus pakai anggaran dari mana? Semua itu kegiatan resmi Pemkot, tapi kelurahan dilibatkan tanpa dukungan dana,” ungkap salah satu lurah yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Sementara Kabag Pemerintahan, Ade Trifianto memilih bungkam dan seakan enggan dikonfirmasi terkait permasalahan ini. Berusaha ditemui di ruang kerjanya maupun dikonfirmasi ke telepon seluler-nya, alumni IPDN ini, tidak memberikan respon cukup baik.
Mandeknya Dakel bukan hanya soal administrasi. Ini mencerminkan lemahnya koordinasi birokrasi dan potensi bobroknya tata kelola anggaran daerah. Jika tak segera ditangani, kepercayaan publik terhadap Pemkot Kediri bisa runtuh dan yang jadi korban adalah masyarakat itu sendiri.
jurnalis : Sigit Cahya Setyawan - Nanang Priyo Basuki