KEDIRI – Kejadian pemukulan dilakukan Eko Hari Abrianto, oknum guru olahraga SMP Negeri 3 Kota Kediri terhadap DFS, salah satu siswa Kelas IX sepertinya bakal berbuntut panjang. Pihak orang tua merasa tidak terima atas pernyataan Maryono selaku kepala sekolah, menyatakan masalah ini telah selesai dan telah dibuat surat pernyataan. Bahkan dia juga melapor ke plt. Kepala Dinas Pendidikan, Marsudi atas penyelesaian masalah ini.
Melalui keterangan ibu DFS, pada Senin besok akan mendatangi Dinas Pendidikan Kota Kediri sebelum diterima anggota Komisi C DPRD Kota Kediri. “Besok pagi saya akan ke Dinas Pendidikan, untuk menemui kepala dinas. Saya akan sampaikan apa adanya dan masalah ini belum selesai. Tidak ada surat pernyataan menyatakan masalah ini telah diselesaikan secara kekeluargaan,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Maryono saat dikonfirmasi Sabtu (12/11), Kepala SMP Negeri 3 Kota ini menyampaikan, jika masalah ini sudah selesai. “Kita sudah ketemu dengan orang tuanya dan sudah kita selesaikan. Sudah membuat surat pernyataan,” ungkapnya. Surat pernyataan berikut foto-foto saat pertemuan kemudian dikirimkan ke Dinas Pendidikan.
Namun setelah dilihat isi surat pernyataan, berisikan pernyataan sepihak dilakukan Eko Hari Abrianto menyatakan bahwa saat kejadian dirinya khilaf. Surat ini dibuat tertanggal 11 November 2022, terdapat materai dan tanda tangan dirinya mengetahui kepala sekolah.
“Kita malah tidak tahu jika ada surat pernyataan. Pihak sekolah hingga hari ini juga tidak memberitahu kami. Memang saya diberi nomor teleponnya Pak Abrianto untuk menghubunginya. Namun kenapa justru kami yang dimintai menemuinya? Padahal saat kami datang ke sekolahan, dia tidak ada di tempat dan alasannya tengah rapat,” jelas ibu kandung DFS.
Ketua Komisi C, Sunarsiwi Ganik Pramana mengaku prihatin atas masalah ini dan dia pun juga telah meminta penjelasan dari Dinas Pendidikan terkait masalah ini yang berlarut-larut. Sementara pihak Polres Kediri Kota melalui Kasat Reskrim AKP Tomy Prambana menyampaikan jika pihaknya belum menerim laporan resmi. “Belum ada laporan resmi, namun kami akan cek dan pantau kasus ini,” tegasnya.
Editor : Nanang Priyo Basuki