KEDIRI – Kabar Persik Kediri sengaja disetting degradasi hingga terlibat mafia bola, rupanya terdengar sosok pelatih yang menghantarkan tim ini lolos Liga 1.
Coach Budiarjo Thalib kini melatih di Celebes FC, merasa perjuangannya saat itu kini terasa sia-sia. Bahwa seakan Persik merasa nyaman duduk di kursi juru kunci, menjadi PR manajemen untuk dibuktikan di atas lapangan.
“Ada apa dengan Persik Kediri? Saya tadi usai lihat pertandingan lawan Barito,” ucap Coach Budi Jo, Kamis (29/09).
Tentunya apa di benak pelatih asal Makasar ini, sama dengan Persikmania pasca bermain imbang 2-2 dengan Laskar Antasari. Sejumlah komentar miring langsung menghiasi sejumlah group media sosial.
Warganet mengaku sebagai pendukung sejati Persik, cukup pedas menuliskan komentar, tentunya ditujukan ke Manajemen Persik Kediri.
“Di Jual judi online amoh warga Kediri nk ngunu kon ngalah terus,, tp menejemen panen duit,” tulis akun @Widodo Kdr
“Opo omongan ku bener to persik iki gk oleh menang Karo wong njeroo… gerbong e Arthur kui mafia tok!!,” tulis akun @fix Fixell.
“Justru team papan bawah kui duite okeh iyo opo gak,” tulis akun @Arif Purbowantoro.
“Semua pertandingan didol, ojo ngarep menang,” tulis akun @Masigun
Perbincangan kian hangat saat melihat kemenangan di depan mata menunggu satu menit. Tiba-tiba kiper Persik Adi Satryo melakukan blunder, tepisannya justru menjadikan bola masuk ke dalam gawang sendiri.
“Semua menyaksikan bagaimana perjuangan kami berjuang untuk lolos Liga 1 saat itu. Kami dulu diremehkan, saya dianggap tidak punya kemampuan. Persik merupakan tim papan bawah karena baru saja promosi dari Liga 3. Bila kemudian kini Persikmania marah, seharusnya dijawab dengan prestasi di lapangan. Ini juga banyak Persikmania yang kirim pesan dan beberapa malah minta saya kembali melatih,” jelasnya.
Editor : Nanang Priyo Basuki