KEDIRI – Terkait aksi dilakukan ratusan petani warga Desa Blaru Kecamatan Badas, saran bijak disampaikan Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono .S.Ik. Dikonfirmasi usai penyerahan bantuan sosial sembako di Halaman Mapolres Kediri, meminta pihak penggelola galian untuk memberikan kompensasi diharapkan petani.
Kabar terbaru Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melalui salah satu staf-nya telah meminta kejelasan terkait aksi para petani. Hal ini disampaikan M. Hudlori, advokat yang turut peduli atas nasib menimpa petani karena sumber kehidupannya digali oleh CV. Gemilang Bumi Sarana.
“Saya hanya merasa prihatin atas nasib dialami saudara-saudara kita para petani, mata pencahariannya dirusak dengan cara digali. Meski mereka mengaku telah mengantongi ijin, lalu apakah akan arogan seperti itu. Sampai menantang suruh lapor polisi dan kepada bupati. Bila kemudian terjadi bencana, nanti siapa yang patut disalahkan?,” terangnya.
Terkait masalah ini, Kapolres Kediri membenarkan bila Kamis kemarin telah terjadi aksi demontrasi. “CV. Gemilang telah memiliki ijin IUP OP, namun penyebabnya beberapa warga tersebut merasa belum menerima kompensasi. Sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan warga yang sudah menempati lahan tersebut untuk bercocok tanam,” terang AKBP Lukman.
Meski, terang Kapolres Kediri, bahwa warga sebenarnya belum mendapatkan ijin untuk menempati lahan tersebut. Sementara pihak Gemilang berdasarkan data telah mengantongi Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP). “Dalam hal ini kewenangan BBWS, sehingga warga ini sudah terlanjur menempati cukup lama sehingga meminta kompensasi terhadap PT. Tinggal masalah kesepakatan kompensasi,” jelasnya.
Jurnalis : Yusril Ihsan
Editor : Nanang Priyo Basuki