KEDIRI – Meski mayoritas umat Kristiani, warga Desa Segaran Kecamatan Wates Kabupaten Kediri harmonis hidup berdampingan dengan umat muslim. Pada desa ini dihuni 97% masyarakatnya beragama Kristen.
“Kami tidak bermasalah meskipun kami ada warga muslim yang hanya sekitar 10 KK disini, hidup damai, hak warga beragama Islam juga terpenuhi bahkan kami terbiasa hidup kolaborasi dengan warga muslim,” ungkap Dwija Kristianta Kepala Desa Segaran saat ditemui di rumahnya, Jumat (18/04).
Ia mengaku sangat dekat dengan beberapa ulama pengasuh pondok pesantren yang terletak di sekitar Kecamatan Wates. Saat umat muslim merayakan hari Raya Idul Fitri, pihaknya silaturahmi dengan warga muslim begitu pula sebaliknya saat Natal.
“Bahkan saat kami melaksanakan ibadah Natal mereka juga ikut melakukan pengamanan dari banser, mempersilahkan warga jemaat konsentrasi ibadah,” ujarnya.
Bahkan saat paskah yang identik dengan telur, donatur telur pun diterima dari salah satu peternak warga setempat yang beragama Islam.
Ibadah Penuh Toleransi

Diterangkan Dwija, bahwa di desanya terdapat satu Masjid yang digunakan untuk beribadah warga muslim. Disampaikan, Purwo Priyono merupakan takmir masjid, menurutnya hidup berdampingan dengan mayoritas umat kristiani hingga saat ini memiliki hubungan yang baik dan harmonis.
“Masjid ini merupakan pemberian dari persatuan haji kabupaten kediri kalau tidak salah. Dari awal saya yang merawat sudah 14 tahun. Alhamdulillah kami melakukan ibadah dengan terbuka saling toleransi, kalau qurban pun kami dibantu membagi daging dengan mereka,” jelasnya.
Selain itu banyak toleransi yang diberikan salah satunya pemakaman umat muslim, mereka diberi tempat khusus.
“Tahun demi tahun hubungan kami baik bahkan pak lurah ataupun semua perangkat memberikan bantuan juga hak bagi kami (muslim) dengan adil,” jelas Purwo.
jurnalis : Kintan Kinari Astuti