KEDIRI – Bupati Kediri yang juga Dewan Pembina Persik Kediri, Hanindhito Himawan Pramana kembali acara nonton bareng (nobar) di Pendopo Panjalu Jayati, Sabtu (02/09) mulai pukul 14.30 wib. Mempertemukan Macan Putih dijamu Rans Nusantara FC disiarkan langsung dari Stadion Maguwoharjo Sleman.
Namun dibalik acara nobar tersebut, Mas Dhito sapaan akrab Bupati bersama Aliansi Suporter Persik secara khusus mengundang 100 perwakilan komunitas suporter. Dengan tujuan menentukan nama stadion baru yang bakal berdiri megah Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan. Tentunya, berdekatan dengan Dhaha International Airport kini dalam proses finishing.
“Nama stadion yang diusulkan tidak mengandung unsur pornografi maupun melanggar undang-undang yang berlaku. Maksimal terdiri empat kata, mengandung filosofi dan unsur yang berkaitan dengan Kabupaten Kediri. Lebih dari 14 ribu nama yang masuk kepada kami, telah kami pilah menjadi 20 nama untuk memperebutkan total hadiah 22,5 juta,” ucap Mas Dhito saat groundbreaking
Selain itu, tambah orang nomor satu di Kabupaten Kediri, nama stadion yang diusulkan belum pernah dipakai pada branding apapun. Kemudian hasil dari sayembara penentuan nama stadion ini, menjadi hak milik Pemerintah Kabupaten Kediri, serta penetapan nama stadion tetap merupakan keputusan mutlak pemerintah daerah.
Melalui Ketua Umum Aliansi Suporter Persik, Bagoes Hoetomo dikonfirmasi Sabtu pagi menyampaikan permintaan maaf. Menginggat, keterbatasan tempat maka acara nobar ini digelar bagi yang telah menerima undangan.
“Perkiraan kami sekitar 150 perwakilan suporter yang yang hadir, dimana 100 orang perwakilan komunitas nanti menyodorkan usulan nama dari 20 nama stadion telah ditentukan,” jelasnya. Meski pun nanti dilakukan proses voting, ditegaskan Bagoes, bahwa keputusan nama untuk stadion tetap ditangan Mas Dhito beserta tim dari Pemkab Kediri.
editor : Nanang Priyo Basuki