KEDIRI – Bahwa sebenarnya warga Lingkungan Kresek Kelurahan Tempurejo Kecamatan Pesantren tidak ingin berbuntut panjang. Bisa kembali hidup normal dan merasakan kebahagiaan bersama keluarga. Dari 14 kepala keluarga warga terdampak sumur pencemaran, berdasarkan data di Kelurahan Tempurejo, terdapat 42 jiwa tinggal.
“Jika kami harus mengkonsumsi air bersih dari DLHKP merasa kurang nyaman. Kami sependapat dengan saran diberikan Pak Ashari, anggota DPRD. Agar PDAM menggratiskan pemasangan dan iuran bulanan hingga masalah pencemaran air ini tuntas,” ucap Abdullah Mubarok, Ketua RT setempat kemarin.
Sebenarnya juga sudah ada jejak digital, dimana pada Kamis tanggal 24 Agustus 2023. Saat digelar rapat koordinasi diikuti seluruh satuan kerja di Pemerintah Kota Kediri di lokasi pencemaran. Dipimpin Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, terkait PDAM untuk melakukan pemasangan jaringan air ke rumah warga bekerjasama dengan Dinas PUPR.
Lalu kenapa belum terpasang hingga saat ini? Dari Direktur PDAM Kota Kediri, Yani Setiawan, didapat penjelasan, bahwa pihaknya selaku operator, sebenarnya siap melakukan pemasangan.
“Namun informasi yang kami dapat dari Pak Lurah ataupun Pak Camat, bahwa masyarakat terdampak, tidak mau menjadi pelanggan PDAM. Sekalipun biaya pasang barunya gratis. Karena masyarakat tidak mau dibebani biaya pemakaian bulanan,” terangnya.
Diterangkan Yani, bahwa melakukan pemasangan saluran memerlukan biaya cukup banyak dan pihaknya tidak memiliki anggaran. “Lokasi terdekat jaringan kami dengan wilayah Kresek sekitar dua kilometer. Kemudian kami mendapat kabar warga menolak, akhirnya tidak segera kami laksanakan,” jelasnya.
Benarkah terjadi penolakan dari warga? Ketua RT meluruskan, bahwa sebenarnya kabar beredar jika dipasang PDAM, maka kasus pencemaran dianggap selesai. “Artinya warga kemudian mengkonsumsi air menggunakan PDAM. Padahal sebagian besar warga kurang mampu. Lalu ada muncul omongan, jika dipasang PDAM, maka kasus pencemaran tidak diteruskan,” jelasnya.
Jurnalis : Oktavian Yogi Pratama – Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki