KEDIRI – Jelang dilakukan flushing, salah satu pekerjaan teknis untuk membersihkan kerak, endapan atau lemak dalam saluran perpipaan guna menjaga kualitas dan kontinuitas air, BPBD Kota Kediri disiagakan selama 6 hari memantau Sungai Brantas. Hal ini disampaikan Muhammad Aspan, selaku Sub Koordinator Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Kediri, dikonfirmasi Minggu (05/03).
Flushing atau biasa disebut pladu, merupakan agenda tahunan dilakukan PT. Jasa Tirta Malang terhadap Bendungan Lodoyo dan Bendungan Wlingi. Sesuai surat diterima pada 24 Februari lalu, pihak BPBD langsung berkoordinasi dengan Basarnas. Tim siaga bencana bekerja selama 24 jam, mendirikan posko di Taman Brantas tepatnya di bawah Jembatan Brawijaya.
“Pos jaga dibagi menjadi 2 shift selama 6 hari, mulai hari ini sampai tanggal 11 Maret selama 24 jam. Anggota terdiri 14 anggota Bpbd 14, 4 anggota Basarnas didukung Satpol PP, Polres Kediri Kota dan Kodim 0809 Kediri. Dilakukan untuk antisipasi pencegahan tidak adanya potensi bencana di aliran Sungai Brantas,” terangnya.
Diterangkan Aspan, diperkirakan air akan naik pada besok sekira 8 pagi. “Antisipasi lain, kami memberikan himbauan kepada masyarakat secara mobiling agar warga tidak ke sungai. Karena debit air akan mengalami kenaikan,” jelasnya.
Jurnalis : Bram Radyan Editor : Nanang Priyo Basuki