KEDIRI – Tercatat 265 peserta turut dalam Kejuaran Kick Boxing Piala Bupati Kediri 2024 se-Jawa Timur, bertempat di Gedung Bhagawanta Bhari Kabupaten Kediri. Event ini dibuka resmi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Sabtu (13/07). Pertandingan digelar selama dua hari ini, disampaikan Moh Shirojuddin Al Mursyid selaku ketua panitian, memainkan dua kelas, Low Contact dan Full Contact
Dalam sambutannya Shirojuddin menyampaikan turnamen ini untuk mempererat persaudaraan antar sasana dan atlet se- Jawa Timur. Sejumlah peserta dari luar kota terlihat menunjukkan antusias dan semangat sejak mendaftar hingga dilakukan registrasi dan timbang badan.
“Saya berharap dengan diadakannya turnamen ini, kita dapat terus membina dan mengembangkan potensi para atlet Kickboxing di Kabupaten Kediri. Lebih jauh lagi, saya berharap turnamen ini dapat menjadi dorongan bagi para atlet untuk meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya dalam sambutan.
Orang nomor satu di Kabupaten Kediri akrab disapa Mas Dhito, memberikan dukungan terhadap cabang olahraga ini. Bahkan, dia memberikan harapan agar atlet dari Kabupaten Kediri mampu meraih medali saat Porprov 2025.
“Kickboxing ini sudah menjadi sebuah cabang olahraga yang memiliki aturan dan regulasi yang harus dipatuhi. Harapannya, dengan turnamen kickboxing ini, Piala Bupati. Kita bisa melihat Kickboxing meraih medali emas, perak, maupun perunggu di Porprov 2025. Namun, tentunya harapan utamanya adalah meraih emas,” ucap Mas Dhito.
Ditambahkan Bupati Kediri, bahwa ini merupakan olahraga untuk menyalurkan energi secara sportif.
“Ada sisi positif adanya turnamen seperti ini. Kita bisa menyalurkan energi para atlet kickboxing agar tidak melakukan kekerasan di jalanan. Jika ingin mengeluarkan energinya, seharusnya dilakukan di ring atau tempat yang sudah ada peraturannya,” imbuhnya.
Dikonfirmasi usai pembukaan, Shirojuddin menerangkan jumlah peserta terdaftar sebanyak 266 atlet dari perwakilan kota dan kabupaten di Jawa Timur.
“Kami memiliki dua kategori pertandingan kickboxing, yaitu low contact dan full contact. Selain itu, ada dua jenis arena pertandingan, yaitu ring dan tatami. pada tatami, terdapat dua kelas pertandingan, yaitu kick light dan point fighting. Perbedaannya, di tatami, atlet tidak menggunakan kekuatan penuh dan khusus untuk junior. Sedangkan di ring, diikuti oleh atlet yang sudah memiliki jam terbang lebih banyak,” jelasnya.
Dia pun mengaku bersyukur jumlah peserta meningkat di banding event sebelumnya digelar di Ngawi. “di Ngawi kemarin, hanya ada sekitar 100 peserta, begitu juga di Madiun. Namun, di Kediri kali ini, jumlah peserta mencapai lebih dari 200 orang,” jelasnya.
Salah satu peserta, Budi Raharjo, dari Sasana Panji Laras Kabupaten Kediri mengaku telah menyiapkan diri sejak lama. Dia akan tampil bersama 8 atlet lainnya.
“Kami mewakili Sasana Panji Laras, persiapan sudah saya lakukan sejak jauh-jauh hari. Dari Kabupaten Kediri, ada sembilan atlet yang ikut serta. Saya sering mengikuti turnamen profesional seperti MMA dan One Pride. Dalam pencapaian saya, pernah meraih juara satu di Kickboxing tingkat Jawa Barat dan Jawa Timur. Saat ini, saya berkompetisi di kategori low kick. Harapan saya di tahun ini adalah menjadi juara pertama di One Pride tingkat Nasional,” ucap Budi
Jurnalis : Faustav Imaniarta Wijaya Editor : Nanang Priyo Basuki