KEDIRI – Sabtu pagi yang cerah di Kota Kediri berubah menjadi panggung harapan, saat ribuan pencari kerja dari berbagai penjuru tumpah ruah di Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakta Kediri. Kediri Urban Job Fair 2025, menjadi peluang bagi mereka yang menanti pintu rezeki terbuka lebih lebar.
Diprakarsai oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Tenaga Kerja (Dinkop UMTK) Kota Kediri, job fair ini menggandeng 70 perusahaan dari beragam sektor, mulai manufaktur, farmasi, furnitur, hingga penyalur tenaga kerja internasional seperti PJTKI dan Unijure Expost Amerika. Sebanyak 4.500 posisi kerja disiapkan, bak jembatan emas menuju masa depan yang lebih cerah.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, dalam sapaan hangatnya menyampaikan bahwa ini bukan sekadar upaya mengurangi angka pengangguran, tetapi lebih dari itu sebuah perjalanan menuju kualitas hidup yang lebih baik.
“Kita tak hanya ingin angka menurun, tapi kehidupan meningkat. Bukan hanya sekadar bekerja, namun berkembang dan sejahtera,” ucap Mbak Wali sapaan akrabnya, penuh semangat.
Ia menegaskan, Pemkot Kediri berkomitmen melahirkan kebijakan ketenagakerjaan yang luwes, adaptif, dan menyatu dengan semangat zaman dalam balutan visi Satya Cipta, yang memuliakan produktivitas, kreativitas, dan inovasi.
Sementara itu, Kepala Dinkop UMTK, H. Bambang Priyambodo, mengungkapkan antusiasme luar biasa yang terasa sejak masa pendaftaran.
“Hingga kemarin sore, sudah lebih dari 3.000 pencari kerja mendaftar secara daring. Harapan kami, 4.500 orang benar-benar bisa mengubah nasib melalui ajang ini,” ujarnya optimistis.
Tak hanya perusahaan lokal, beberapa raksasa industri dari luar daerah pun turut membuka peluang besar. Salah satunya, produsen sepatu asal Ngawi, menawarkan hingga 15.000 posisi kerja, layaknya dermaga luas bagi kapal-kapal impian anak muda.
Beragam Pelamar

Para pelamar datang dari latar belakang beragam: dari SMA dan SMK, hingga mereka yang menyandang gelar sarjana. Wawancara dilakukan langsung di tempat, memberi nuansa tegang namun penuh harap. Sementara sebagian perusahaan lainnya melanjutkan proses seleksi di kantor mereka masing-masing.
Kemeriahan job fair ini tak berhenti di soal pekerjaan. Dinkop UMTK juga merangkul Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) untuk meningkatkan kompetensi para pencari kerja. Mereka tak hanya diarahkan menjadi karyawan, tetapi juga ditantang menjadi pelaku usaha baru. Tahun lalu, tercatat ada 22.000 UMKM di Kediri, 12.000 di antaranya telah masuk dalam sistem digital BMIT, siap bersaing di era modern.
Di antara ribuan peserta, Riza, pemuda dari Ngadiluwih mengaku memiliki harapan kembali hadir di acara ini.
“Alhamdulillah, bisa melamar ke tiga perusahaan hari ini. Ini pengalaman pertama ikut job fair, setelah kontrak kerja saya habis. Acaranya bagus, tempatnya nyaman. Meski harus lama berdiri saat antre, tapi tetap semangat. Hanya saja, masih berharap pilihan kerja di Kediri bisa lebih banyak,” tutur Riza sembari tersenyum.
Kediri Urban Job Fair 2025 bukan hanya sebuah agenda tahunan. Ia adalah ruang temu antara mimpi dan kesempatan, antara tantangan dan tekad. Sebuah simfoni harapan yang bergema di tengah antrean, di antara langkah kaki yang tak pernah lelah mencari arti hidup.
jurnalis : Anisa Fadila