SURABAYA — Berkat strategi jitu dan komitmen kuat dalam menangani isu stunting, Pemerintah Kabupaten Kediri kembali mencatatkan prestasi gemilang. Dalam ajang peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 tingkat Provinsi Jawa Timur yang digelar di Dyandra Convention Center, Surabaya, Pemkab Kediri berhasil meraih penghargaan sebagai pelaksana terbaik kedua dalam Aksi Konvergensi Pencegahan dan Penanganan Stunting 2025.
Penghargaan tersebut menjadi bukti nyata keberhasilan berbagai kebijakan strategis Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, atau yang akrab disapa Mas Dhito, dalam upaya menekan angka stunting di wilayahnya.
Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari arahan dan komitmen kuat Mas Dhito, terutama dalam upaya mencegah munculnya kasus stunting baru (zero growth stunting) di Kabupaten Kediri.
“Sesuai arahan Mas Bupati, kita harus bekerja dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten. Semua perangkat daerah (OPD) diminta untuk serius mencegah munculnya kasus stunting baru,” jelas Mbak Dewi, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kediri.
Menurutnya, penanganan stunting tidak cukup hanya dengan menyediakan layanan kesehatan atau memberikan makanan tambahan bergizi kepada ibu hamil dan balita. Lebih dari itu, perlu perhatian menyeluruh terhadap faktor lain seperti akses air bersih, sanitasi yang layak, pencegahan pernikahan usia dini, hingga edukasi tentang pengaturan jarak kehamilan.
Dalam upayanya, Pemkab Kediri menggandeng berbagai pihak untuk bersinergi. Kolaborasi lintas sektor melibatkan pengusaha, pemerintah desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, RT/RW, hingga organisasi kemasyarakatan. Langkah ini dinilai krusial, mengingat tantangan di lapangan masih cukup kompleks.
“Kita sering temui orang tua yang belum paham pentingnya makanan bergizi untuk anak, bahkan ada yang enggan membawa balita ke posyandu. Ini menjadi tantangan tersendiri,” imbuhnya.
Sebagai solusi, edukasi dan sosialisasi terus digencarkan untuk membangun kesadaran masyarakat, terutama orang tua, agar lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak dan rutin memeriksakan mereka ke posyandu.
Mbak Dewi menyebutkan bahwa berdasarkan data dari Bulan Penimbangan tahun 2024, angka stunting di Kabupaten Kediri telah turun menjadi 7,9 persen. Ia pun mengajak semua elemen untuk terus menjaga sinergi agar target “zero stunting” dan “zero growth stunting” benar-benar tercapai.
“Mas Bupati selalu mengingatkan agar kita tidak lengah. Beliau mengajak semua pihak untuk solid dan terus bergerak bersama demi masa depan anak-anak Kabupaten Kediri yang lebih sehat dan kuat,” pungkasnya. (*)