KEDIRI – Bertempat di Gedung Grahadi Surabaya pada Selasa malam digelar pengambilan sumpah jabatan Pimpinan Tinggi Pratama bagi Pegawai Negeri Sipil. Terdapat nama Dr. dr. Fauzan Adima M.kes, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri. Dikonfirmasi Rabu (21/06), sosok pejabat dikenal ramah dengan awak media membenarkan. Bahwa akan segera menduduki jabatan baru sebagai Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Mutu Pelayanan RSUD Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur.
Disela kesibukannya di sisa masa tugasnya mengabdi untuk warga Kota Kediri melayani di bidang kesehatan. Menyempatkan diri meluangkan waktu, terkait rekam jejak saat bertugas di lingkungan Pemerintah Kota Kediri.
“Sejak tahun 2007 sampai 2009 menjadi pejabat Eselon IV di Dinas Kesehatan sebagai Kasi Pelayanan Kesehatan Dasar. Kemudian hingga tahun 2011 menjabat Kabid Pelayanan Kesehatan. Tahun 2012 menjabat sekretaris Dinas Kesehatan. Kemudian tahun 2013, menjabat kepala dinas,” terangnya.
Baru satu tahun menjabat Kadinkes, kemudian menjabat Direktur RSUD Gambiran mulai tahun 2013 hingga tahun 2017, kemudian kembali menjabat Kadinkes. “Saya sebenarnya mengikuti ujian seleksi terbuka sebanyak tiga kali dan selama 2 tahun lalu ikut gagal terus. Baru lolos lalu dilantik kemarin malam.
Lalu apa menjadikan semangat mengikuti ujian seleksi ini? dr. Fauzan mengakui tidak lepas dari kebutuhan tenaga dokter dan tenaga kesehatan yang berkualitas.
“RSSA merupakan rumah sakit pendidikan para dokter. Atas jabatan baru, saya ingin mensinkronkan RUU Kesehatan yang baru ini dengan produk pendidikan kedokteran maupun pendidikan kesehatan. Kita harus terus menambah jumlah dokter atau nakes yang berkualitas. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis atau tenaga kesehatan di Jawa Timur,” jelasnya.
Apa kesan selama bekerja di Kota Kediri? Dia pun menyebutkan saat wabah Covid, dibutuhkan kerjasama kolaboratif melibatkan seluruh sektoral.
“Pengalaman berkesan tentu saat Covid. Dengan adanya pandemi bisa menyadarkan kita semua. Pentingnya kolaboratif tidak melakukan ego sektoral. Lalu kedua, bila sudah ditetapkan KLB, maka semua perencanaan baik bidang kesehatan atau apapun akan berubah. Maka kita ambil hikmahnya, untuk terus menyiapkan diri jika sewaktu-waktu terjadi KLB atau pandemi,” terang bapak dua anak dikenal hobi bersepeda.
Hingga saat ini pemerintah kota belum menunjuk pejabat akan mengisi jabatan Kadinkes. Pun demikian, dr. Fauzan berharap pejabat penggantinya, semoga bisa melanjutkan semua program yang sudah bagus dan saat ini fokus penangganan stunting.
“Harapannya kepada Kadinkes yang baru nantinya, bisa melanjutkan program termasuk fokus penangganan stunting. Jangan melupakan untuk melaksanakan atau mengembangkan kepemimpinan yang kolaboratif dengan semua sektor dalam hal penanganan stunting. Kepada seluruh karyawan di Dinkes, saya harapkan tetap kompak tetap solid untuk membangun Kota Kediri khususnya di bidang kesehatan,” imbuhnya.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki