KEDIRI – Laga perdana Persedikab Kediri dalam Group L Liga III PSSI Jawa Timur bermain kurang memuaskan, dipimpin Wasit Joni Pristiwahono dari Tuban. Saat menjamu AC Majapahit di Stadion Canda Bhirawa Pare, Selasa (05/12).
Sebenarnya memiliki banyak peluang emas mampu diciptakan. Namun, gol tercipta setelah melalui proses sepak pojok dan di tengah kemelut di depan gawang lawan, mampu tercipta gol melalui Hasbiyanto. Kedudukan hingga babak akhir, 1 – 0 untuk kemenangan tim berjuluk Bledug Kelud.
Persiapan cukup matang dan faktor sebagai tuan rumah, justru anak asuh Coach Muslim Habibi tidak mampu menggembangkan permainan. Faktor jeleknya lapangan apalagi pasca hujan deras, juga menjadi masalah tersendiri bagi semua pemain. Ketua Umum Persedikab yang juga Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, terlihat tak jenak duduk di kursi VVIP.
Mas Dhito sapaan akrabnya, terlihat beberapakali berdiri dan berjalan mondar-mandir melihat sejumlah peluang terbuang sia-sia. Sangat jelas, sosok Bupati Kediri dikenal suka bola, kurang puas pada pertandingan ini. Dia pun memilih langsung pulang, tanpa menyalami tim Persedikab pasca pertandingan.
Bahkan Manager Persedikab, Dentama Ardiratna hingga menyebut ratusan kali peluang emas, namun hanya satu tercipta gol. “777 kali peluang emas, hanya satu tercipta gol,” ucapnya, usai pertandingan.
Terkait hasil pertandingan, dalam post match conference, Coach Muslim Habibi mengakui jika anak asuhnya masih minder pada laga perdana ini. “Bisa dikatakan banyak peluang, karena pertandingan pertama, rasa minder ada apalagi kita tuan rumah. Hanya masalah mental pemain dan Alhamdullilah permainan bisa kita menangkan,” ucapnya.
Sebagai kapten tim Persedikab, Eka Sama Adi Prasetyo berjanji akan mengajak seluruh pemain untuk memperlihatkan permainan lebih baik pada pertandingan berikutnya. “Namun kita bersyukur atas kemenangan ini, semoga dalam pertandingan berikutnya bisa berikan kemenangan,” ucapnya.
Sementara di kubu lawan, Nono Sri Hartowo selaku Coach AC Majapahit Mojokerto mengaku puas atas permainan anak asuhnya. Meski persiapan hanya satu bulan dan cuma empat kali berlatih, namun mampu meladeni permainan Persedikab. Apalagi, AC Majapahit tidak ditargetkan lolos Zona Jatim dibandingkan MP Mojokerto yang satu manajemen.
“Hasil pertandingan menurut saya pribadi sangat puas. Kami hanya persiapan satu bulan, tidak ada mess bagi pemain dan hanya berlatih empat kali. Manajamen tidak targetkan tim kami lolos, yang diprioritaskan MP Mojokerto. Persedikab cara mainnya bagus, tidak bermain keras dan menjunjung sportivitas,” ucapnya.
Ada hal menarik dibalik pertandingan ini, cukup menonjolnya permainan Egi Wiranata selaku Kapten AC Majapahit. Diketahui, bahwa dia sebenarnya anak asli Kabupaten Kediri, dilahirkan di Desa Kedungmalang Kecamatan Papar. “Saya dulu pernah membela Persedikab, namun saat seleksi kemarin tidak lolos,” ucapnya.
editor : Nanang Priyo Basuki