Wawali Kota Kediri, Gus Qowim (Anisa Fadila)

Gelorakan Gerakan Ayo Mondok; Gus Qowim : Semangat Baru Pondok Pesantren Sebagai Pusat Peradaban

Bagikan Berita :

KEDIRI – Kota Kediri yang dikenal sebagai kota santri kembali meneguhkan jati dirinya lewat gelora syiar agama. Pada momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkai dengan Haul ke-7 Ponpes H. Sahlan Al-Fakkar, Selasa (30/9) di Kelurahan Bandar Kidul, Mojoroto, semangat itu terasa begitu kuat.

Wakil Wali Kota Kediri, KH. Qowimuddin Thoha atau yang akrab disapa Gus Qowim, hadir tak sekadar memberi sambutan. Ia juga mengobarkan semangat Gerakan Ayo Mondok, sebuah ikhtiar yang telah lama ia gagas agar pesantren tetap menjadi pusat peradaban, melahirkan generasi berilmu, berakhlak, dan bermanfaat bagi umat serta bangsa.

“Kami akan terus menjalin komunikasi dengan para kiai dan pengasuh melalui wadah Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU). Dengan sinergi ini, hubungan antara pemerintah dan pesantren bisa semakin erat dan kokoh,” ungkapnya penuh keyakinan.

Di sela tausiyahnya, Gus Qowim juga menyampaikan duka mendalam atas tragedi runtuhnya bangunan pondok pesantren di Sidoarjo. Musibah itu, menurutnya, menjadi peringatan agar keselamatan serta ketahanan bangunan pondok lebih diperhatikan. Apalagi, jumlah pondok pesantren di Kediri terbilang banyak dan menjadi wajah peradaban kota.

Kehadirannya di tengah peringatan itu seakan menegaskan, Kediri bukan sekadar kota dengan ribuan santri, melainkan ruang yang terus hidup oleh doa, ilmu, dan harapan. Melalui Gerakan Ayo Mondok, Gus Qowim mengajak seluruh umat untuk kembali menyalakan lentera pesantren—tempat di mana ilmu dan akhlak bersemi, dan dari sanalah peradaban bermula.

jurnalis : Anisa Fadila
Bagikan Berita :