KEDIRI – Bertempat di hotel Grand Surya, acara pelatihan kewirausahaan Jadi Pengusaha Mandiri (JAPRI) People With Dissability (PWD) diadakan kembali selama dua hari mulai Kamis berakhir Jum’at (29/10). Pelatihan kali ini merupakan pertemuan terakhir setelah serangkaian pelatihan yang dilakukan sejak bulan April lalu. Dalam pertemuan terakhir kali ini, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri memberikan dukungan berbentuk pendampingan pembuatan izin usaha secara langsung di lokasi pelatihan.
Ada 200 orang menjadi target dari JAPRI-PWD yang menerima pelatihan ini, berasal dari para penyandang disabilitas. Pada pelatihan terakhirnya, para peserta dibagi menjadi 4 kelas sesuai dengan bidang usaha yang dijalani seperti bidang jasa, pertanian, fashion dan makanan.
Kepala Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri Edi Darmasto saat diwawancarai di lokasi mengatakan, “Jadi kami ini memang ingin membantu teman-teman penyandang disabilitas agar lebih mudah dalam membuat perizinan usaha yang mereka miliki,” ungkapnya.
“Hal ini sebenarnya sejalan dengan program kami yaitu BERDAYA, yang mana disitu kami memang memiliki perhatian khusus terhadap mereka. Dalam beberapa kasus itu juga dari dpm sendiri yang mendatangi kepada temen-temen disabilitas, jadi memang dari kami ada tim tersendiri untuk kami khususkan memberi pelayanan terhadam temen-temen ini ya,” imbuhnya.
Pada akhir wawancara, Edi Darmasto berharap dengan kemudahan pembuatan izin usaha yang telah diberikan ini para peserta tidak akan mengalami kendala-kendala lagi soal perizinan. Namun jika masih mengalami kendala, ia menyarankan untuk datang langsung di Kantor DPMPTSP Kota Kediri agar dibantu untuk menyelesaikan permasalahan para peserta terkait perizinan.
“Kami berharap untuk temen-temen ini agar menjadi jauh lebih baik. Tidak usah minder karena kami, bukan hanya dari Dinas Penanaman Modal saja tapi secara keseluruhan Pemkot akan selalu memberi dukungan dan perhatian penuh kepada mereka,” jelasnya.
Pada pelatihan kali ini, acara difokuskan untuk menjadi wadah mentoring secara langsung dari para ahli di bidangnya untuk rencana usaha kedepan dan pendampingan pembuatan izin secara langsung di lokasi. Pada sisi lain, salah satu narasumber pada acara kali ini, Agus Sugiarto dari anggota Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas Ciputra Surabaya.
Mengatakan, pihaknya mementori sejauh mana terlaksana dari materi yang diberikan pada pelatihan yang lalu. Dan di Kota Kediri memang sangat aktif dan memiliki potensi untuk mengembangkan teman-teman disabilitas dengan catatan jika tetap memiliki sinergi antara para disabilitas dan Pemerintah Kota Kediri ini.
“Jadi kami memang diminta untuk menjadi pendamping di pelatihan JAPRI-PWD ini. Fokus kami disini untuk memperkuat kapasitas teman-teman disbilitas untuk merancang model bisnisnya. Yang kami lihat saat ini, para peserta sudah mempunyai kemajuan di bisnisnya. Dan Kota Kediri memiliki potensi untuk bisa berkembang sangat besar. Tinggal nanti harus menjaga sinergi antara para disabilitas ini dan Pemerintah agar dapat berkembang,” ungkap Agus Sugiarto
Sementara itu, Aan salah satu peserta acara kali ini mengatakan bahwasannya acara kali ini telah memberikan manfaat dan pandangan yang luas terhadap peluang bisnis yang bisa ia lakukan. “Dengan adanya acara ini saya jadi punya gambaran dan referensi lain model usaha lain selain pijat, karena biasanya kalau tuna netra itu kan kebanyakan usahanya di bidang pijat,” ucap Aan
Lebih lanjut, Aan sangat senang pada pelatihan terakhir JAPRI-PWD ini dibantu melakukan pembuatan perizinan usaha oleh DPMPTSP Kota Kediri. Ia berharap semua ilmu yang telah ia dapatkan ini, kedepannya bisa menjadi manfaat untuk mengembangkan bisnisnya.
“Tadi kami disini juga diberikan pengarahan dan dibantu dari pegawai dinas, tentang bagaimana mengurus izin usaha kami. Semoga ilmu yang saya dapatkan selama pelatihan ini bisa bermanfaat untuk mengembangkan bisnis saya,” terangnya.