KEDIRI – Kejadian premanisme terjadi di Jalan Raya Gurah mengakibatkan sejumlah pengendaraa harus mengalami luka dan beberapa kendaraan rusak. Membuat Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana terpaksa turun tangan mendampingi para korban lapor di Polres Kediri. Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kabupaten Kediri juga berharap agar semua pihak untuk saling menjaga dan mewujudkan Kediri Aman.
Diduga pelakunya dari salah satu perguruan, M. Akson Nul Huda selaku Ketua Divisi Hukum PSHT Kabupaten Kediri memberikan penjelasan. “Diproses saja bila memang terbukti dan diperkuat saksi-saksi. Bahwa ini merupakan masalah bersama, bukan berarti warga PSHT adalah preman. Namun dalam beberapa kejadian lain, diduga juga dilakukan kawan-kawan dari perguruan yang lain. Namun saya sepakat, bahwa tidak ada peraturan di perguruan bela diri mana pun. Yang membenarkan adanya tindakan premanisme dan membiarkan terjadinya tindakan anarkhis,” terang Bang Akson, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi Jumat (18/03)
Ditambahkannya, dirinya meminta stake holder dalam hal ini kekuatan Tiga Pilar untuk duduk bersama dan menjadikan momentum ini mengawasi dan membina warganya. “Bila bisa saya klasifikasi pelanggaran terjadi, terdapat pelanggaran pidana karena ada penganiyaan. Bila benar dan bisa dibuktikan ini merupakan pidana. Bila anak-anak ini mengendarai motor tidak sesuai peraturan dan tidak memiliki perilaku sopan santun. Juga melakukan pelanggaran lalu lintas, ini harus ditindak tegas,” jelasnya.
Dengan momentum ini, bisa dijadikan dasar bahwa kepada siapapun jangan pernah bermain-main dengan hukum. “Secara pribadi saya harus kataknya menyampaikan rasa hormat dan angkat topi kepada Mas Bupati Kediri, begitu sangat tanggap. Saya berharap dengan kewenangan yang dimiliki, kemudian mengundang seluruh pengurus organisasi perguruan untuk duduk bersama. Melakukan kesepakatan dalam pembinaan terhadap anak didiknya,” terang lawyer senior di Kediri.
Bila kemudian digagas Tiga pilar melakukan terobosan duduk bareng kemudian terjadi kesepakatan. “Internal dalam organisasi akan lebih tajam dan tegas, dan anak-anak ini atau warga akan jauh lebih memperhatikan. Bila nanti yang turun senior atau kakak-kakaknya, maka mereka bakal dihukum sendiri bila berani melakukan aksi premanisme,” tegas Bang Akson.