KEDIRI – Kota Kediri memiliki banyak sekali bangunan bersejarah yang patut untuk dilestarikan, salah satunya berada di wilayah Kelurahan Pakelan yang menjadi eks kawasan Pecinan di masa lampau. Hal inilah yang mendorong Kelurahan Pakelan untuk membangun dan menata lingkungannya menjadi sebuah wisata berciri khas memanfaatkan nilai sejarah dengan tujuan untuk lebih memperdayakan masyarakat.
Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat atau Prodamas, merupakan sebuah kesempatan bagi masyarakat untuk memaksimalkan potensi yang ada di daerahnya masing-masing. Kepala Kelurahan Pakelan Subadi Waluyo menyampaikan jika terdapat banyak sekali bangunan bersejarah yang ada di Kelurahan Pakelan ini. Bahkan gedung Kantor Kelurahan Pakelan telah tercatat sebagai salah satu cagar budaya yang ada di Kota Kediri.
“Sebenarnya selain gedung kantor kelurahan ini, bangunan milik pribadi warga juga banyak yang menjadi bangunan cagar budaya, bahkan ada beberapa bangunan yang berada tidak di pinggir jalan sudah tertutup bangunan baru,” ungkap Subadi, Jum’at kemarin.
Beberapa bentuk bangunan khas Tionghoa di Kelurahan Pakelan beberapa sudah mengalami pemgaran dan proses perbaikan. Sehingga keaslian arsitektur bangunan sudah banyak yang diubah. Maka dari itu, langkah yang diambil oleh Kelurahan Pakelan untuk memanfaatkan Prodamas adalah dengan mengoptimalkan pembangunan. Sehingga dalam pembangunan kedepannya dapat selaras dengan lingkungan tanpa harus mengubah bentuk bangunan yang ada.
“Jadi kami ingin pembangunan ini memiliki keselarasan dengan bangunan-bangunan tua yang ada disini. Karena kami ingin mempertahankan arsitektur lama dari bangunan bersejarah agar menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung di Kota Kediri”, imbuh Subadi.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Pakelan, Hadi Wahyono sangat antusias dalam pemanfaatan dana prodamas ini. Karena pertimbangan pembangunan yang tidak matang malah akan menimbulkan efek yang kurang bagus karena tidak harmonis dengan lingkungan di sekitarnya.
“Karena pakelan ini sebagai distrik pecinan atau pakelan sebagai bagian dari Kota Tua Kediri, pembangunan yang kami lakukan di sini juga sangat cocok dengan harmoni dari bangunan-bangunan lama yang memiliki nilai sejarah,” terangnya.
Selain itu, di Kelurahan Pakelan memiliki Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) sebagai langkah untuk menyikapi pembangunan dari Prodamas. Namun karena terkendala pandemi Covid-19, Repelita baru bisa dijalankan pada tahun 2021. “Harapannya saya sebagai masyarakat, didalam pembangunan itu harus ada tim klinik pembangunan atau klinik desain. Agar dalam pembangunan bisa memiliki harmoni dengan lingkungan sekitar,” terang Ketua LPMK. (adv)